Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku tidak kaget dengan keikutsertaan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Menurut Daniel, aksi PDIP tersebut merupakan ciri khas partai oposisi di mana pun.
"Bagi Presiden SBY tidak ada yang menghebohkan bila partai oposisi dan onderbouw-nya menggelar demo, lengkap dengan atribut partai dan foto pemimpinnya," kata Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik Daniel Sparingga, Selasa (27/3).
Daniel mengatakan, aksi unjuk rasa PDIP ini memudahkan publik untuk memetakan posisi oposisi. Ini berbeda jika ada partai politik anggota koalisi yang menjalankan peran oposisi. "Itu adalah tabiat politik yang hanya menghasilkan preseden buruk," ujarnya.
Daniel menegaskan tidak ada pelajaran baik yang bisa dicontoh dari sikap partai politik. Yang ada hanya menimbulkan lelucon politik. "Berseberangan dengan koalisi pemerintah dengan mempertahankan menteri-menterinya di kabinet hanya lelucon politik. Tindakan semacam ini hanya memperolok diri sendiri," tegasnya.
Sebagai informasi, sejumlah aksi yang terjadi di beberapa daerah melibatkan para demonstran yang mengenakan atribut PDIP. Massa ini pun bergabung dengan elemen masyarakat lainnya seperti mahasiswa dan organisasi masyarakat lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News