Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Edy Can
JAKARTA. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) keberatan bila tentara turut serta dalam pengamanan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo menilai menempatkan TNI berhadapan langsung dengan masyarakat merupakan tindakan yang salah.
Menurut Tjahjo, jika kepolisian merasa kewalahan mengatasi aksi demonstrasi maka bantuan TNI hanya bersifat dukungan saja dan tidak berhadapan dengan tentara. "TNI dilatih melawan musuh negara dan bukan dilatih untuk melawan masyarakat," kata Tjahjo dalam rapat paripurna DPR, Selasa (27/3).
Tjahjo mengatakan, tugas dan tanggung jawab TNI adalah melindungi keamanan alat vital strategis negara dan juga lambang negara. Dia mencontohkan seperti Istana Negara dan presiden dari ancaman luar yang ingin menghancurkan negara dan pimpinannya. "Kasihan kalau TNI hanya digunakan untuk hal-hal yang tidak menjadi tanggung jawab dan bukan tugasnya," imbuhnya.
Menanggapi protes Tjahjo itu, pimpinan sidang paripurna Priyo Budi Santoso meminta TNI tidak berada di barisan terdepan pengamanan dan berhadapan langsung dengan masyarakat. "TNI yang berseragam dan bersenjata lengkap cukup ada disudut-sudut protokol dan jangan terlihat mencolok," kata Wakil Ketua DPR ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News