kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   -909,31   -100.00%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SBY: Saya tidak mau ada rakyat ditolak RS lagi


Selasa, 31 Desember 2013 / 12:24 WIB
SBY: Saya tidak mau ada rakyat ditolak RS lagi
ILUSTRASI. Khalifa International Stadium salah satu venue stadion Piala Dunia 2022 Qatar.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan

BOGOR. Presiden Susilo Bambang Yudhyono meminta seluruh jajaran pemerintah mengawal suksesnya implementasi Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang mulai beroperasi besok, Rabu 1 Januari 2014. Dengan demikian, semua rakyat miskin dan tidak mampu mendapatkan pengobatan gratis.

"Melalui BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenaga-kerjaan ini, saya tidak ingin mendengar ada para pekerja yang tidak terlindungi. Saya juga tidak mau mendengar adanya laporan bahwa rakyat kurang mampu ditolak oleh rumah sakit dan tidak bisa ber-obat karena alasan biaya," terang SBY dalam sambutannya saat meluncurkan BPJS Kesehatan di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/12). 

Menurut Presiden, salah satu fungsi BPJS Kesehatan adalah memberikan perlindungan kesehatan bagi rakyat miskin. Dengan BPJS Kesehatan, rakyat miskin dapat berobat dan dirawat secara gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit. "Sekali lagi saya tekankan, rakyat miskin gratis berobat dan dijamin oleh BPJS," tegas SBY.

Selain itu, tujuan BPJS kesehatan menurut Presiden adalah memenuhi hak hidup sehat bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali. Dengan perluasan pelayanan kesehatan ini, pemerintah berharap tidak ada lagi kekhawatiran dan rasa was-was bagi masyarakat yang tidak mampu dan para pekerja untuk mendapatkan jaminan kesehatannya.

Maka terhitung mulai 1 Januari 2014 besok, pemerintah memberikan pelayanan kesehatan kepada 121 juta peserta BPJS Kesehatan atau setara dengan 48% jumlah penduduk Indonesia. Pada tahap awal, jaminan pelayanan kesehatan akan dinikmati oleh 86,4 juta jiwa kepesertaan Jamkesmas untuk rakyat miskin.

Terdapat juga 11 juta jiwa untuk jaminan kesehatan daerah dan 16 juta peserta Askes. Selain itu ada 7 juta peserta jamsostek, dan 1,2 juta peserta dari unsur TNI dan Polri.

Sementara pada tahap kedua, yang direncanakan mulai diluncurkan pada 1 Januari 2019, diharapkan seluruh rakyat Indonesia telah menjadi peserta BPJS Kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×