Reporter: Yudho Winarto |
JAKARTA. Lantaran kesehariannya dihabiskan untuk memimpin pemerintahan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun menganggap dirinya juga sebagai seorang futurolog.
Mengingat, jabatan selaku Presiden Republik Indonesia tidak luput dari perencanaan dan menyusun pembangunan. "Saya menganggap diri saya seorang futurolog paruh waktu karena saya menghabiskan banyak waktu untuk merencanakan dan menyusun strategi," kata SBY saat menerima para pembicara konferensi futurologi di kantor Presiden, Rabu (27/7).
Di hadapan para pembicara konferensi futurolog seperti Prof Donald K Emmerson, Prof Thomas Finger, dr George Friedman, James Canton, Robert Kaplan, Roger Beachy dan Zubaid Ahmad, SBY menyampaikan keinginannya untuk bergabung dan membentuk sebuah klub futurolog. "Suatu hari setelah saya pensiun dari kursi Presiden, saya bisa bergabung dan membentuk klub futurolog," katanya.
SBY pun tidak lupa menyampaikan prediksinya soal kondisi Indonesia mendatang. Menurutnya, setelah selama 7 tahun memimpin bangsa. Secara pribadi SBY optimis dalam 10 tahun sampai 20 tahun mendatang Indonesia bakal berada di tempat yang lebih baik. "Visi Indonesia 2010 berada di tempat yang tepat dan perekonomian yang kuat. Ini mimpi saya, demokrasi yang stabil dan peradaban yang berkembang," jelasnya.
Seperti diketahui futurologi merupakan suatu ilmu yang unik, yang mengkaji mengenai tren dan masa depan dunia. Untuk itu Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerjasama dengan Kedutaan Besar RI untuk Amerika Serikat akan menyelenggarakan konferensi internasional Futurologi, di Hotel Shangri-La Jakarta, Kamis 28 Juli 2011.
Konferensi dengan dengan tema "How the World will Change in the Next 30 Years: World Experts Talk about Global Trends and Force that will Sweep the 21st Century" diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan pemahaman berbagai kalangan pembuat kebijakan dan masyarakat Indonesia terhadap trend-tren strategis di dunia.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal, berharap para pembicara bisa memprediksikan tren geopolitis global 30 tahun ke depan serta untuk mendapatkan gambaran skenario dan proyeksi keadaan dan posisi Indonesia di kancah global masa depan.
Beberapa pembicara yang hadir yakni penulis buku The Next 1000 Year, The Next Decade dan The Future of War Dr Geroge Friedman, penulis buku Techno futures: How Leading-Edge Innovations will Transform Business in the 21st Century Dr James Canton, koresponden dari Atlantic Media Company Robert Kaplan, mantan Chairman of National Intelligence Council, yang menulis buku Global Trend 2025: A Transformed World, pakar biologi dan ketahanan pangan, yang ahli di bidang rekayasa genetika tanaman Dr Robert Beachy, serta Vice Chairman of Citi, Global Head, Public Sector and Sovereign Wealth Fund Zubaid Ahmad dan Direktur Forum Asia Tenggara Stanford University, Prof Donald K Emmerson.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News