kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

SBY: Nazaruddin, kembalilah ke Indonesia


Jumat, 22 Juli 2011 / 16:01 WIB
SBY: Nazaruddin, kembalilah ke Indonesia
ILUSTRASI. Vaksin corona. REUTERS/Tingshu Wang


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali angkat bicara soal Muhammad Nazaruddin. Kali ini, secara terbuka SBY memohon supaya mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu kembali ke Tanah Air dan keluar dari tempat persembunyiannya.

"Komentar saya sederhana dan jelas, kembalilah Nazaruddin ke Indonesia, ke Tanah Air,"ujar SBY usai shalat Jumat di Komplek Istana Negara, Jumat (22/7).

SBY mengaku sangat terganggu dengan ulah Nazaruddin, terlebih setelah muncul di dua stasiun televisi swasta nasional melalui wawancara via telepon. "Kami dibikin bingung bahkan saling curiga satu sama lain. Kembalilah ke Tanah Air," katanya.

SBY juga meminta Nazaruddin mengikuti proses hukum di Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK). SBY menjamin, proses hukum bakal berjalan secara transparan dan akuntable. "Kalau dalam proses hukum ternyata Nazar tidak bersalah, pasti tidak akan dihukum," katanya.

Perihal nyanyian Nazaruddin yang menuding telah terjadi politik uang di kongres Partai Demokrat tahun lalu, SBY selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat mengaku senang jika hal tersebut dibuka. "Sangat berharap berikan informasi yang selengkap-lengkapnya, tentu bukan fitnah, dan siap diuji kebenaran dari yang disampaikan Nazar itu, Partai Demokrat punya alat untuk menguji semuanya itu, mana yang benar," katanya.

Secara tegas, SBY pun menjamin bakal memberikan sanksi kepada kadernya yang memang terbukti bersalah. Langkah ini diambil agar tidak merusak Partai Demokart. "Jangan sampai nila setitik rusak susu sebelanga," katanya.

Sebagaimana diketahui, dalam pernyataanya di sejumlah televisi nasional, tersangka kasus suap wisma atlet ini menuding adanya aliran dana proyek Kemenpora pada Kongres Partai Demokrat. Uang tersebut lalu disebutnya untuk memenangkan Anas Urbaningrum menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×