kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

SBY: Jangan lupa Prabowo memperoleh suara tinggi


Selasa, 02 September 2014 / 10:54 WIB
SBY: Jangan lupa Prabowo memperoleh suara tinggi
ILUSTRASI. Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap modus kejahatan perbankan soceng. KONTAN/Muradi


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

BOGOR. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan bahwa ada kekuatan politik nyata di luar pemerintahan mendatang. Dia menyebut, meski Joko Widodo-Jusuf Kalla memenangi pemilihan presiden 2014, tetapi ada kekuatan politik Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang juga tinggi.

"Sejarah mencatat, Jokowi-JK memenangi pilpres, tapi jangan dilupakan Prabowo-Hatta juga mempunyai perolehan suara yang cukup tinggi. Jaraknya tidak terlalu jauh dengan pemenang pilpres," kata SBY dalam jumpa pers di kediamannya, Cikeas, Bogor, Selasa (2/9/2014).

Presiden SBY menggelar jumpa pers usai melakukan pertemuan dengan sejumlah elite parpol Koalisi Merah Putih. Tampak hadir calon wakil presiden Hatta Rajasa yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Sekretaris Jenderal PAN Taufikurniawan, dan Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan.

Selain itu, ada pula Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham, Wakil Sekretaris Jenderal Tantowi Yahya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah, dan Ketua DPP PKS Hidayat Nur Wahid.

Sementara dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hadir Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi dan Sekretaris Jenderal M Romahurmuzy. Sedangkan dari Partai Bulan Bintang, yakni Sekretaris Jenderal BM Wibowo.

SBY menjelaskan, kekuatan koalisi Merah Putih tersebut tidak terlalu jauh dengan pemenang pemilu presiden. Sehingga, lanjut dia, harus diakui ada pula kekuatan politik lain di luar pemerintahan.

"Apabila dua-duanya menjadi bagian dari pematangan demokrasi, maka yang di luar pemerintahan akan ikut mengontrol dan memastikan pemerintahan berlangsung dengan baik," ujar dia.

SBY menjelaskan pertemuannya dengan parpol koalisi kali ini dilatari keinginannya membuka komunikasi dengan koalisi Merah Putih. Keinginan itu lalu disambut oleh parpol koalisi. "Sehingga saya jalankan tugas saya untuk komunikasi dengan kekuatan parpol politik riil," kata dia.

Komisi Pemilihan Umum menetapkan Jokowi-JK sebagai peraih suara terbanyak Pilpres. Keduanya meraih kemenangan 70.997.85 suara (53,15%). Jumlah itu berselisih 8.421.389 suara dari pasangan Prabowo-Hatta, yang meraih 62.576.444 suara (46,85%). (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×