Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan melakukan perjalanan terpanjangnya ke luar negeri terpanjang selama 10 tahun menjabat. SBY mengatakan perjalanan ke luar negerinya kali ini adalah yang terakhir kalinya dilakukan.
Ia bertolak pada hari ini, Kamis (18/9), untuk melawat ke tiga negara yaitu Portugal, Amerika Serikat, dan Jepang hingga 30 September mendatang.
"Saya akan melaksanakan tugas internasional, berkunjung ke luar negeri dan ini Insya Allah merupakan tugas internasional, serta kunjungan kerja saya ke luar negeri yang terakhir dalam kapasitas saya sebagai Presiden RI," ujar Presiden SBY dalam jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Kamis (18/9).
Perjalanan yang cukup panjang kali ini, selama 13 hari, kata dia, karena banyaknya kegiatan bilateral yang akan dihadiri di ketiga negara tersebut.
Di Portugal, Presiden SBY akan melakukan sejumlah pertemuan bilateral, antara lain dengan Presiden Cavaco Silva, Perdana Menteri Pedro Passos Coelho, dan Ketua Parlemen Assunção Esteves. Dalam kunjungan tersebut akan ditanda-tangani perjanjian bilateral di bidang energi dan sumber daya mineral.
Selain itu, Presiden RI juga dijadwalkan akan menerima "kunci emas" Kota Lisabon dari Wali Kota Lisabon. Penyerahan kunci ini merupakan simbol penyampaian kepercayaan masyarakat kota Lisbon kepada masyarakat Indonesia.
Di Amerika Serikat, Presiden SBY akan menghadiri sejumlah acara, utamanya Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
"Saya akan sampaikan pidato di hadapan Sidang Umum PBB, farewell saya di hadapan tamu hadirin yang mulia," kata dia.
Selain itu, Presiden SBY juga akan memimpin sidang pleno KTT Iklim PBB (UN Climate Summit) 2014; memberikan sambutan pembuka dalam Open Government Partnership High Level Event (OGP-HLE). Presiden SBY juga diundang untuk menyampaikan pidato di hadapan Taruna Akademi Militer AS di Westpoint, serta dalam forum Global Green Growth Institute.
Selama berada di New York, Presiden dijadwalkan untuk melakukan pertemuan bilateral, antara lain dengan Presiden Meksiko.
Dari New York, Presiden RI beserta Ibu Negara dan delegasi melanjutkan kunjungan ke Washington DC. Dalam kunjungan ini, Presiden akan meresmikan Indonesian Muslim Association in America (IMAAM) Center. IMAAM Center adalah lokasi yang akan menjadi tempat warga muslim di Washington DC berkumpul serta beribadah. Presiden SBY juga akan bertemu dan berdialog dengan tokoh-tokoh muslim AS guna membahas perkembangan terkini di dunia Islam, termasuk instabilitas di kawasan Timur Tengah.
Agenda lainnya adalah meresmikan Patung Saraswati di KBRI Washington, dan menerima penghargaan dari The United States-Indonesia Society (USINDO). Presiden RI juga akan memberikan kuliah umum di George Washington University.
Rangkaian lawatan Presiden SBY akan ditutup dengan kunjungan ke Kyoto, Jepang. Di Kyoto, Presiden akan menerima gelar Honoris Causa dari Universitas Ritsumeikan. Di Kyoto pula, Presiden SBY akan bertemu dan bertukar pikiran dengan sahabat-sahabat Indonesia di Jepang, baik dari kalangan pelaku ekonomi mau pun pakar-pakar, mengenai kesinambungan upaya membangun hubungan bilateral yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Jepang.
Presiden dijadwalkan bertolak dari Jepang pada tanggal 30 September dan tiba di Jakarta pada tanggal 1 Oktober 2014.
Sejumlah menteri ikut dalam rombongan yakni Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Ketua KADIN Suryo Bambang Sulisto, Staf Khusus Presiden bidang Luar Negeri Teuku Faizasyah, Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam. (Sabrina Asril)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News