CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

SBY gelar rapat dengan Komisi Inovasi Nasional


Selasa, 12 April 2011 / 15:28 WIB
SBY gelar rapat dengan Komisi Inovasi Nasional
ILUSTRASI. management Gapura Prima Group - Peluncuran Apartemen Bellevue Place Akan Serah Terima Unit Maret 2019


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama Wakil Presiden Boediono menggelar sidang paripurna kabinet. Kali ini agenda sidang secara khusus mendengar paparan dari Komite Inovasi Nasional (KIN) soal rencana induk (masterplan) inovasi nasional yang bakal dijalankan.

Presiden SBY berharap paparan rencana induk inovasi ini disesuaikan dengan masterplan pembangunan ekonomi nasional dalam jangka waktu 15 tahun ke depan. Dia mengatakan, pemerintah akan meminta masukan tentang inovasi nasional seperti apa yang mesti dan dibutuhkan supaya pembangunan dan percepatan dan perluasan ekonomi bisa berhasil. "Kita tidak bisa menjadi bangsa yang maju dan pertumbuhan ekonomi juga tidak berhasil baik. Kita akan dengarkan konsep dan rencana inovasi nasional kita 15 tahun ke depan," paparnya.

Sekedar mengingatkan, KIN resmi dibentuk pada 20 Mei 2010 melalu Peraturan Presiden. KIN beranggotakan 30 orang yang berlatarbelakang inovator, akademisi, pelaku usaha, dan juga tokoh terkait pengembangan inovasi. Saat ini diketuai oleh Zuhal, wakilnya Herry Suhardiyanto yang adalah rektor IPB, dan sekretarisnya Freddy Permana Zen.

Selain mendengarkan presentasi dari KIN, sidang paripurna ini juga kembali membahas soal Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2012. Presiden SBY berulang kali menegaskan dalam penyusunan RKP dan APBN 2012 harus benar-benar mengarah kepada orientasi dan prioritas dan agenda pembangunan yang telah ditetapkan. Dia berharap, RKP 2012 yang telah disusun tidak meleset dari agenda pembangunan. "Jangan sampai kita punya agenda X dan APBN tidak terkait dengan itu," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×