Reporter: Noverius Laoli | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Pada tahun politik ini, kinerja pemerintah di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpotensi terganggu atau tidak maksimal karena ada menteri yang memiliki kepentingan politik.
Salah satunya adalah adanya Menteri yang mengundurkan diriĀ karena alasan ingin fokus pada pemilihan umum. Menanggapi kondisi seperti itu, Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, SBY telah mengantisipasi soal kemungkinan adanya menteri yang akan mengundurkan diri lagi.
"Bapak Presiden sudah mengantisipasi bila ada menteri yang mundur lagi, karena bagaiman pun sistem tetap bekerja. Jadi meskipun di Kementerian dipimpin oleh menteri, tapi kebijakannya yang sudah digariskan tetap berjalan," ujar Julian di Kantor Presiden, Sabtu (1/2).
Julian menjelaskan, bila ada kekosongan jabatan Menteri, hal itu tidak terlalu mengganggu kinerja pemerintah, sebab pelaksana tugas yang ditunjuk tinggal menjalankan garis-garis kebijakan pemerintah yang sudah ditetapkan.
"Jadi bila ada kekosongan atau tidak ada menteri, tentu itu akan langsung dijalankan atau dilaksanakan oleh pejabat yang mungkin ditunjuk sebagai pelaksana tugas," tambahnya.
Dalam konteks di Kementerian Perdagangan, lanjut Julian, SBY masih meminta Gita menjalankan tugasnya sebagai Mendag sampai nanti, Presiden memilih pengganti definitif. "Penunjukan ganti pak Gita akan dilakukan dalam waktu dekat," tegas Julian.
Seperti diketahui, Gita telah menyampaikan surat pengunduran dirinya sebagai Mendag kepada Presiden SBY pada Jumat (31/1) kemarin. Alasannya adalah ingin fokus mengikuti konvensi calon presiden di Partai Demokrat.
Sementara itu, Menteri BUMN Dahlan Iskan yang juga peserta capres konvensi Partai Demokrat masih menolak mengikuti jejak Gita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News