kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

SBY akui rapor penegakan hukum masih merah


Rabu, 25 Juli 2012 / 12:14 WIB
SBY akui rapor penegakan hukum masih merah
ILUSTRASI. Bawang putih


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui persoalan penegakan hukum masih menjadi tantangan. Bahkan, SBY menegaskan, rapor penegakan hukum masih merah.

"Yang dianggap makin merah terus terang adalah penegakan hukum utamanya pemberantasan korupsi, reformasi birokrasi, dan masih terjadi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang sifatnya horisontal," kata SBY saat membuka sidang kabinet di Kejaksaan Agung, Rabu (25/7).

SBY mengajak para bawahannya menerima penilaian masyarakat atas kinerja pemerintah dalam penegakan hukum ini. Menurutnya, penilaian ini menjadi dasar perbaikan dalam mengatasi persoalan penegakan hukum tersebut.

Hal yang menjadi perhatian khusus SBY adalah mengenai keamanan dan ketertiban nasional dan kekerasan yang terjadi secara horisontal. Dalam beberapa kasus, SBY mengatakan, kepolisian kurang cepat dan tidak tuntas persoalan keamanan. "Akibatnya negara, kepolisian, dituduh melakukan pembiaran," katanya.

Karena itu, SBY meminta Kepolisian menjawab kasus tersebut supaya tidak dituding melakukan pembiaran. Dia juga meminta aparat dari desa, camat dan seluruhnya menyelesaikan persoalan secara tuntas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×