kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Satu daerah sulit dijangkau distribusi B20, ini yang dilakukan pemerintah


Jumat, 01 Maret 2019 / 14:49 WIB
Satu daerah sulit dijangkau distribusi B20, ini yang dilakukan pemerintah


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi penyaluran biodiesel 20% atau yang akrab disebut B20 hanya kurang 1% saja untuk capai 100%. Dari 1 Januari hingga 27 Februari ini B20 sudah terealisasi 99% yaitu 700.000 kiloliter.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution tak menampik jika untuk tembus angka 100% meski hanya tersisa 1% tidaklah mudah. Daerah yang disebut sulit untuk dijangkau dalam pendistribusian B20 adalah Krayan Kalimatan Utara. "Itu mau bawa fame kesana harus bawa pesawat, harganya jadi berapa coba, sehingga kita kasih dispensasi boleh," jelas Darmin ditemui di Kantornya, Jumat (1/3).

Dengan pertimbangan sulitnya pendistribusian ke wilayah tersebut pemerintah, kata Darmin mengambil kebijakan dengan memberikan dispensasi. Namun dengan catatan tidak memakai solar biodiesel namun memakai Pertadex.

"Pakailah Pertadex. Karena kalau dikasih B-0 nanti pasti dia bolongnya disitu, ya mulai merambat kemana-mana, kita engga mau bolong dan boleh B-0 tapi bukan B-0 biodiesel tapi Pertadex. Harganya ya tidak mahal-mahal amat tapi ya beda, supaya tidak ketagihan nanti," jelas Darmin.

Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Paulus Tjakrawan menuturkan dari 99% tersebut hanya daerah perbatasan yang sulit tercapai. "Ada di Kalimantan. persentasenya 99 koma sekian realisasinya," tambah Paulus.

Namun Darmin kembali menegaskan dengan realisasi penyaluran yang sudah 99% menjadi tanda bahwa B20 sudah berjalan dengan baik, sedangkan untuk 1% persen nantinya akan ada langkah lain yang akan dipersiapkan. Pertama pada penggunaan B20 di TNI/Polri, kedua penggunaan di Freeport dan ketiga penggunaan di PLN.

"Karena dari dulu yang minta dispensasi beberapa diantara, kalau PLN tidak semuanya beberapa pembangkitnya. Kita akan bicarakan itu ke depannya, kita akan persilahkan ESDM aja yang mengurusinya, yang penting kerja ribetnya sudah selesai," jelas Darmin. Nantinya akan diadakan rapat terbatas kembali dengan pihak-pihak tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×