kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Satu anggota DPR tak penuhi panggilan BK DPR


Kamis, 22 November 2012 / 14:13 WIB
Satu anggota DPR tak penuhi panggilan BK DPR
ILUSTRASI. Real Madrid ajukan tawaran final ke PSG untuk boyong Kylian Mbappe. REUTERS/Eric Gaillard


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Edy Can



JAKARTA. Satu dari tiga anggota DPR yang dipanggil Badan Kehormatan DPR tidak datang. Ketua Badan Kehormatan DPR M. Prakosa menjelaskan, satu anggota DPR yang tidak datang itu beralasan sedang berada di luar kota.

Badan Kehormatan DPR memanggil tiga anggota DPR terkait dugaan pemerasan terhadap BUMN. Ketiga orang itu yakni Sumaryoto, Achsanul Qasasih dan Zulkieflimansyah. Dua orang yang memenuhi panggilan itu adalah Sumaryoto dan Achsanul.

Sementara Zulkieflimansyah tidak hadir. "Pak Zulkieflimansyah tidak hadir karena masih di Sumbawa," ujar Prakosa usai memeriksa Achsanul, Kamis (22/11).

Dalam pemeriksaan terhadap Achsanul, Prakosa mengaku ada keterangan yang berbea. Karena itu, Badan Kehormatan DPR akan mengkonfrontasi keterangan Direksi PT Merpati Nusantara Airlines Rudy Setyopurnomo dengan Achsanul. "Direncanakan pekan depan," katanya.

Achsanul membantah telah meminta jatah Rp 18 miliar dari Merpati terkait pencairan dana Penyertaan Modal Negara. "Kata-kata pemerasan apalagi kata-kata ada Rp 18 miliar dan sudah dibayar Rp 5 miliar, itu tidak ada sama sekali," katanya usai diperiksa.

Politikus Partai Demokrat ini juga membantah menggelar rapat dengan Merpati di luar gedung DPR. Karena itu, anggota Komisi XI DPR ini siap dikonfrontasi dengan direksi Merpati. "Saya sangat siap dikonfrontir, akan lebih bagus seperti itu, biar dirut baru dan lama diundang bersama teman-teman Komisi XI DPR. Biar jelas semuanya," ucapnya.

Dugaan pemerasan ini terkuat berkat Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan. Dia melaporkan ke Sekretaris Kabinet Dipo Alam ada praktik pemerasan yang dilakukan anggota DPR terhadap BUMN dalm pencairan anggaran Penyertaan Modal Negara.

Badan Kehormatan DPR sudah memeriksa Dahlan dua kali. Dia mengajukan lima anggota DPR yang diduga terlibat. Badan Kehormatan DPR juga telah meminta keterangan tiga direksi BUMN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×