Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Sementara itu salah satu tokoh santri dari Bojong Koneng, Babakan Madang, Ustadz Reza, mengimbau kepada para santri di Kabupaten Bogor agar memberikan sanksi kepada penista kiai dengan sanksi sosial.
"Orang yang menistakan kiai, kalau dia caleg, jangan dipilih. Kalau dia punya jagoan capres, jangan dipilih!" tegas Reza yang bertetanggaan dengan Prabowo.
Dirinya juga menyebutkan akibat penistaan itu banyak dari kaum santri yang berpindah haluan dari Capres Prabowo ke Capres Joko Widodo.
"Daripada kami memilih capres yang tidak peduli dengan santri, lebih baik kami memilih capres yang sudah jelas memberikan Hari Santri Nasional," pungkas Cecep.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga menyatakan sikap marah besar terhadap Fadli Zon atas puisi 'Doa yang Ditukar'. PBNU mengancam akan menempuh jalur hukum jika Fadli tidak meminta maaf langsung kepada KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen.
"Langkah hukum sedang disiapkan," kata Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini, kepada wartawan di Rakornas ke-IV NU Care-Lazisnu di Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro, Sleman, DIY.
Upaya hukum akan ditempuh jika Fadli tidak secepatnya meminta maaf langsung kepada Mbah Moen. PBNU pun mengultimatum Fadli.
"Tapi kami menunggu sebagai budaya timur, kalau dia minta maaf kepada Mbah Maimoen nanti kita komunikasi ke keluarga, secepat-cepatnya harus minta maaf. Kami harapkan Fadli Zon datang langsung ke Mbah Moen untuk menyampaikan permohonan maaf, kita minta Fadli Zon segera minta maaf," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News