Reporter: Aurelia Lucretie | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia menjadi tuan rumah forum air internasional terbesar di dunia, Wold Water Forum (WWF) ke-10 yang akan digelar di Nusa Dua, Bali 18-25 Mei 2024 mendatang.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno optimistis forum ini dapat membuka peluang berkembangnya sektor pariwisata Indonesia.
"Kenyamanan wisatawan menjadi prioritas utama kita, yang akan memberikan dampak luas bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," ujar Sandi dalam keterangan resmi, Sabtu (27/4).
Menurutnya, digelarnya WWF dapat menjadi ajang untuk memperkenalkan budaya dan pariwisata Nusantara ke mata dunia, serta menjadi salah satu penggerak dalam mencapai target kunjungan wisata pada tahun ini yaitu 1,25 - 1,5 miliar perjalanan wisatawan dalam negeri dan 9,5 - 14,3 juta wisatawan mancanegara.
Baca Juga: Jadi Tuan Rumah WWF ke-10, Indonesia Serius Tangani Masalah Konservasi Air
Sandi bilang, pihaknya telah menyediakan side event guna meramaikan WWF ke-10.
"Di masa akhir pemerintahan Presiden Jokowi kita akan menyiapkan forum ini sebagai event to remember. Kami akan menyiapkan prosesi side event tersebut di berbagai lokasi," terang Sandi.
Adapun Kemenparekraf telah menyiapkan berbagai jamuan, mulai dari cenderamata dan kuliner hasil UMKM hingga menampilkan ritual khas Bali yaitu prosesi Melukat atau pembersihan diri.
Tak hanya itu, Kemenparekraf bersama Jejak.in menawarkan paket penghitungan emisi karbon.
Di samping itu, Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali telah menyiapkan deretan objek wisata yang akan dikunjungi oleh para delegasi WWF nanti.
Tempat wisata tersebut antara lain pemberian Melukat di tiga lokasi yaitu di Pura Tirta Empul di Tempaksirih, Penglukatan Mumbul di Abiansemal, Penglukatan di Jatiluwih Tabanan, dan kunjungan Museum Subak.
Baca Juga: Menjaring Cuan dari Bisnis Wisata Bahari yang Membentang
Kepala Dispar Provinsi Bali Tjok Pemayun memastikan delegasi VVIP akan bebas dari pungutan wisatawan mancanegara.
"Ada beberapa delegasi yang menjadi pengecualian, kalau pun mereka mengajukan beberapa nama, nanti kami verifikasi dulu," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (26/4).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News