Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2019 hanya sebesar 4,9% secara year-on-year (yoy).
Proyeksi tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua yang sebesar 5,05% yoy.
Baca Juga: Sri Mulyani proyeksi pertumbuhan ekonomi 5,05% di kuartal III-2019
Mikail menilai, perlambatan pertumbuhan disebabkan oleh turunnya pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga. Pada kuartal kedua yang merupakan puncak momentum konsumsi rumah tangga, pertumbuhannya mencapai 5,17%.
“Di kuartal ketiga konsumsi domestik melambat menjadi hanya sekitar 5,05%. Ini terlihat dari data penjualan ritel yang cuma tumbuh 1,1% sampai Agustus lalu,” tutur Mikail kepada Kontan.co.id, Minggu (3/11).
Begitu juga dengan pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) alias investasi yang diprediksi Mikail akan tumbuh ke bawah 5%. Pada kuartal sebelumnya, pertumbuhan investasi tercatat 5,01% yoy.
Melambatnya pertumbuhan investasi, menurut Mikail, juga sudah terlihat dari realisasi belanja modal pemerintah dan penyaluran kredit perbankan yang melambat.
Baca Juga: The Fed pangkas suku bunga, pasar obligasi Indonesia makin dilirik asing
Data terakhir Agustus lalu, pertumbuhan belanja modal pemerintah terkontraksi 10,9% yoy atau baru terserap 33,3% dari pagu yang dianggarkan.