kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   17.000   0,90%
  • USD/IDR 16.296   -70,00   -0,43%
  • IDX 7.065   -110,75   -1,54%
  • KOMPAS100 1.025   -19,53   -1,87%
  • LQ45 796   -18,81   -2,31%
  • ISSI 225   -1,20   -0,53%
  • IDX30 416   -10,01   -2,35%
  • IDXHIDIV20 494   -14,82   -2,91%
  • IDX80 115   -2,20   -1,87%
  • IDXV30 119   -2,04   -1,69%
  • IDXQ30 136   -3,44   -2,46%

Sahkah Puasa Arafah 9 Juli Meski di Mekkah Sudah Idul Adha? Ini Jawaban MUI


Kamis, 07 Juli 2022 / 04:20 WIB
Sahkah Puasa Arafah 9 Juli Meski di Mekkah Sudah Idul Adha? Ini Jawaban MUI


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaksanaan Idul Adha pemerintah Indonesia pada tahun ini berbeda dengan pemerintah Arab Saudi. 

Informasi saja, Idul Adha di Arab Saudi jatuh pada tanggal 9 Juli 2022. Sementara, pemerintah Indonesia menetapkan Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Juli 2022. 

Adanya perbedaan penetapan waktu tersebut berdampak pada pergeseran waktu ibadah puasa Arafah, puasa yang biasa dilakukan sehari sebelum Idul Adha. 

Dalam situs Majelis Ulama Indonesia (MUI), seorang warga melontarkan pertanyaan, waktu mana yang digunakan untuk menjalankan puasa Arafah. Karena dalam hukum Islam, dilarang atau haram menjalankan puasa saat hari raya Idul Adha. 

MUI menjawab, perbedaan penentuan waktu yang terjadi di belahan bumi lainnya adalah hal yang biasa terjadi karena ada perbedaan metode penghitungan waktu hijriah. 

"Selain perbedaan metode tersebut, perbedaan kerap terjadi antara satu negara dan negara lain terutama jika standar 9 Zulhijah (9 Juli 2022) adalah terjadinya hari wukuf di Padang Arafah," dikutip website MUI, Selasa (5/7/2022). 

Baca Juga: Idul Adha 2022 versi Pemerintah, Muhammadiyah, dan PBNU, Berbeda atau Sama?

MUI menyarankan agar warga bisa mengikuti keputusan pemerintah melalui Kementerian Agama. 

Puasa arafah tanggal 9 Juli di Indonesia dinilai MUI tetap bisa dilaksanakan dengan sah karena bagian dari ijtihad yang dibenarkan oleh agama meskipun di Mekkah sudah melaksanakan hari raya Idul Adha. 

MUI menuliskan, dasar hukum yang digunakan adalah pendapat Syafi'iyah bahwa tempat di luar 57 kilometer dari titik Mekah tidak wajib ikut dalam penentuan waktu Idul Adha. 

Baca Juga: Sejarah Idul Adha dan Maknanya bagi Umat Islam

Untuk itu, penduduk yang berada di Indonesia bisa mengikuti ketentuan pemerintah terkait penentuan waktu Idul Adha. 

"Pendapat Syafi'iyah inilah yang dianut saat ini di Indonesia karena ketentuan lebaran di Mekkah tidak diikuti sebab berbeda tempat terbitnya bulan," tulis MUI.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "MUI: Puasa Arafah 9 Juli Indonesia Tetap Sah, meski di Mekkah Sudah Idul Adha"
Penulis : Singgih Wiryono
Editor : Bagus Santosa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×