kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rusia jajaki kerja sama alutsista dengan Pindad


Senin, 22 Desember 2014 / 18:00 WIB
Rusia jajaki kerja sama alutsista dengan Pindad
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi menerbitkan aturan teknis mengenai pajak natura atau pajak kenikmatan. KONTAN/Muradi/2015/02/19


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, pemerintah Rusia tengah menjajaki kerja sama dengan BUMN alat utama sistem persenjataan atau alutsista, yakni PT Pindad (Persero), dalam peningkatan industri pertahanan.

"Tentu Pemerintah Indonesia sangat mengapresiasi hal tersebut," kata Sofyan, Senin (22/12).

Lebih lanjut, Sofyan mencontohkan, kerja sama ini bisa berupa produksi amunisi kaliber besar. Namun, Sofyan kembali menuturkan bahwa hal tersebut masih dalam proses penjajakan. Jika bisa ditindaklanjuti dan kerja sama terbangun, Pemerintah Indonesia berharap Rusia juga melakukan transfer teknologi.

"Tentunya, kalau kerja sama teknologi seperti itu, tentu kita tidak mau menjadi importir saja, tetapi kita juga menginginkan transfer teknologi. Dengan demikian, suatu saat nanti, kita bisa memiliki industri pertahanan yang cukup mumpuni dengan multiple purposes," kata dia.

Selain menjajaki kerja sama dengan BUMN Pindad, Sofyan mengatakan, kerja sama industri pertahanan dengan Rusia sedianya sudah cukup maju. Hal itu terbukti dengan sejumlah pesawat Sukhoi yang digunakan Indonesia. Sofyan bahkan mengatakan, pemerintah akan sangat senang jika maskapai nasional bisa ikut menggunakan Sukhoi.

"Tentu mereka ingin menjual Sukhoi komersial karena itu adalah B2B. Pemerintah sangat senang jika mereka mendapatkan airlines domestik yang akan menggunakan Sukhoi," pungkas dia. (Estu Suryowati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×