kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rupiah tertekan, pemerintah rapatkan barisan untuk ekspor impor


Jumat, 06 Juli 2018 / 14:10 WIB
Rupiah tertekan, pemerintah rapatkan barisan untuk ekspor impor
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Darmin Nasution


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa pemerintah tengah berupaya merombak neraca perdagangan supaya menjadi positif. Caranya adalah dengan membentuk satuan kerja khusus untuk menangani permasalahan ekspor impor.

Saat ini, menurut Darmin, pemerintah tengah mengumpulkan semua pemikiran dari berbagai Kementerian/Lembaga. “Berikutnya kami akan bentuk task force merumuskan lebih persis apa saja yang dilakukan di bidang ekspor dan impor,” kata Darmin di kantornya, Jakarta, Jumat (6/7).

“Sehingga dalam waktu tidak lama lagi kami ingin supaya neraca perdagangannya mulai defisit mengecil dan bisa kami rombak jadi positif,” lanjutnya.

Darmin mengatakan, pembentukan satuan kerja ini menjadi penting karena tekanan terhadap rupiah yang didorong dari kenaikan bunga di Amerika Serikat (AS). Bila neraca dagang negatif, rupiah sulit menguat.

Selain itu, hal ini menjadi penting lantaran pemerintah ingin menjawab perkembangan yang sedang dan akan terjadi dalam perdagangan, yakni isu perang dagang dengan adanya kebijakan dari Amerika Serikat. "Kalau transaksi berjalan, banyak negara yang negatif. Lihat saja Brasil, India, Afrika, tapi neraca perdagangan tidak banyak yang negatif," ujarnya.

Meski belum menyebutkan siapa saja yang akan terlibat dalam satuan kerja itu, Darmin menjelaskan bahwa pihaknya sudah bertemu dengan menteri pariwisata. Adapun, pihaknya telah mengundang menteri ESDM untuk rapat untuk mempercepat kenaikan ekspor.

Apa yang akan dibicarakan adalah membahas penyebab ekspor tidak melaju terlalu cepat dan mengidentifikasi barang ekspor yang perlu didorong. “Nah, nanti kami akan ada rapat lagi mungkin lebih luas. Kami fokus pada industri, pariwisata. Mungkin pekan depannya pertanian dan ESDM,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×