kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.355   -190,00   -1,15%
  • IDX 6.869   82,03   1,21%
  • KOMPAS100 995   15,18   1,55%
  • LQ45 764   10,59   1,40%
  • ISSI 223   2,25   1,02%
  • IDX30 395   4,66   1,19%
  • IDXHIDIV20 461   4,56   1,00%
  • IDX80 112   1,50   1,36%
  • IDXV30 114   0,50   0,44%
  • IDXQ30 128   1,96   1,56%

Rupiah Tertekan, Bank Indonesia Diprediksi Tetap Jaga Stabilitas Pasar


Selasa, 24 Juni 2025 / 17:10 WIB
Rupiah Tertekan, Bank Indonesia Diprediksi Tetap Jaga Stabilitas Pasar
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah di pasar ditutup menguat 0,8% ke Rp 16.354 per dolar AS pada Selasa (24/6)


Reporter: Indra Khairuman | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupiah menghadapi tekanan di tengah situasi global yang belum sepenuhnya mereda. Bank Indonesia (BI) akan tetap waspada untuk menjaga stabilitas pasar, termasuk dengan mengelola imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) agar tetap menarik tetapi tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Banjaran Surya Indrastomo, Kepala Ekonom Bank Syariah Indonesia (BSI) menjelaskan bahwa posisi rupiah sedikit membaik berkat adanya gencatan senjata.

Sekedar mengingatkan, rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,8% ke Rp 16.354 per dolar Amerika Serikat pada Selasa (24/6). Pada hari sebelumnya, rupiah terus melemah ke Rp 16.492 per dolar AS.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa ini tidak menghilangkan potensi risiko di masa depan yang dapat menimbulkan gejolak.

“Rupiah melemah didorong risk off keluar dari surat berharga di minggu lalu, meningkatkan risiko terhentinya penurunan suku bunga,” ujar Banjaran kepada Kontan.co.id, Selasa (24/6).

Baca Juga: Rupiah Ditutup Menguat ke Rp 16.354 Per Dolar AS pada Hari Ini (24/6)

Lebih lanjut, Banjaran menegaskan bahwa BI akan berusaha menjaga yield kurva tetap menarik tanpa memberikan beban tambahan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ia percaya bahwa langkah ini penting untuk menjaga stabilitas ekonomi di tengah ketidakpastian yang ada.

Terkait proyeksi Cadangan devisa, Banjaran menyebutkan bahwa posisi terakhir berada di angka 152,5.

“Saya rasa range nya bisa melebar tetapi kembali bergerak di angka 151-153 pada tahun ini,” jelas Banjaran.

Proyeksi ini menunjukkan bahwa meski menghadapi tantangan, Cadangan devisa diharap tetap stabil dalam jangka pendek.

Selanjutnya: Harga Emas Turun ke Level Terendah Dua Pekan Setelah Trump Umumkan Gencatan Senjata

Menarik Dibaca: Cleofest dan Roccommunity 2025 Hadirkan Edukasi bagi Para Pecinta Hewan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×