Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus waspada dan berkomitmen menjaga nilai tukar rupiah, di tengah kondisi ketidakpastian perekonomian global yang masih tinggi.
Sebagaimana diketahui, ketidakpastian perekonomian global yang masih tinggi dipengaruhi kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) yang belum menemui titik terang, juga meningkatkan eskalasi geopolitik antara Iran dan Israel. Kondisi tersebut, dikhawatirkan mengganggu laju pergerakan rupiah.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, kebijakan tarif resiprokal dan negosiasinya antara AS dengan berbagai negara terus berlangsung, serta ada ketegangan geopolitik akan berdampak pada kondisi ekonomi global dan juga pasar keuangan global.
Baca Juga: Ekonom Maybank Proyeksi Suku Bunga Acuan BI Tetap di Level 5,5%
“Kita lihat memang dampaknya terhadap Indonesia juga terasa dalam bulan-bulan yang lalu. Di sinilah BI memberikan komitmen yang tinggi untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (18/6).
Perry menegaskan, menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian perekonomian global menjadi fokus utama BI sejak awal tahun, maupun ke depannya.
Ia mencatat, nilai tukar rupiah mulai menguat pasca Lebaran April 2025 lalu di pasar on-offshore luar negeri rupiah pernah di atas Rp 17.340 per dollar AS.
Baca Juga: BI Rate Diproyeksi Tetap di Level 5,5%, Ini Kata Ekonom Maybank Indonesia
“Tapi BI secara kuat komitmennya melakukan intervensi di pasar offshore non-delivery forward baik di Hong Kong, di Asia, di Eropa maupun di Amerika dan terus itu kita lakukan. Alhamdulillah nilai tukar sekarang berada di kisaran Rp 16.200-16.300 per dollar AS,” ungkapnya.
Perry juga menambahkan, komitmen BI akan terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah baik volatilitasnya dari hari ke hari, minggu ke minggu dan maupun kesesuaiannya dengan fundamental.
Fundamental yang dimaksud, dalam arti kesesuaian dengan arah pencapaian inflasi sesuai sasaran, arah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, juga arah untuk perkembangan fiskal, moneter, dan juga perbankan.
Selanjutnya: RDMP Kilang Balikpapan Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini
Menarik Dibaca: Cek Kolesterol Apakah Harus Puasa? Cari Tahu Jawabannya di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News