kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Rupiah tembus Rp 14.000 per dollar AS, Kemkeu tak khawatirkan APBN


Selasa, 08 Mei 2018 / 14:01 WIB
Rupiah tembus Rp 14.000 per dollar AS, Kemkeu tak khawatirkan APBN
ILUSTRASI. Suahasil Nazara, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali melemah pada hari ini, Selasa (8/5). Data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), kurs rupiah hari ini ada di level Rp 14.036 per dollar AS, melemah dari hari sebelumnya yang masih di bawah Rp 14.000 per dollar AS, yaitu Rp 13.956 per dollar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, kurs rupiah ada di level Rp 14.043 per dollar AS pada pukul 12.08 WIB. Pergerakan ini cukup jauh dari asumsi kurs rupiah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yang dipatok sebesar Rp 13.400 per dollar AS.

Meski demikian, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemkeu) Suahasil Nazara mengaku tak khawatir dengan pergerakan rupiah. "Enggak (khawatir). Kalau dari sisi APBN kan sudah berkali-kali disampaikan, yang namanya asumsi kurs buat APBN itu bersifat indikatif," kata Suahasil saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (8/5).

Lebih lanjut ia mengatakan, pelemahan kurs rupiah justru membuat penerimaan bertambah, khususnya dari penerimaan migas.. Meski belanja negara juga bertambah karena pelemahan kurs meningkatkan anggaran subsidi, tapi tak lebih tinggi dari penerimaan.

"Kalau net antara pengeluaran dan penerimaan maka efeknya masih lebih tinggi penerimaannya. Jadi kalau dari sisi pengelolaan APBN, tidak ada hal yang mengkhawatirkan," tambah Suahasil.

Meski demikian, pihaknya tetap mencermati pergerakan kurs dampaknya ke perekonomian, bukan hanya APBN. Misalnya, dampak ke inflasi dan kondisi masyarakat. Tapi pemerintah masih optimistis, inflasi sepanjang 2018 akan mencapai target 3,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×