kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.347   20,00   0,12%
  • IDX 7.648   104,17   1,38%
  • KOMPAS100 1.056   9,10   0,87%
  • LQ45 801   6,21   0,78%
  • ISSI 254   2,03   0,81%
  • IDX30 414   3,24   0,79%
  • IDXHIDIV20 476   3,64   0,77%
  • IDX80 119   0,98   0,83%
  • IDXV30 122   0,89   0,73%
  • IDXQ30 132   0,94   0,72%

Rupiah melemah 1%, sumbang kenaikan inflasi 0,07%


Selasa, 10 Maret 2015 / 19:29 WIB
Rupiah melemah 1%, sumbang kenaikan inflasi 0,07%
ILUSTRASI. PT Astra Land Indonesia (ALI) menuturkan bahwa penjualan properti tercatat melambat hingga kini


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Mesti Sinaga

JAKARTA. Pelemahan rupiah  memberi kontribusi terhadap naiknya inflasi. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, setiap nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) melemah 1% maka inflasi akan naik 0,07%.

"Andilnya terhadap inflasi tidak terlalu besar," ujar Perry, Selasa (10/3). Karena itu, BI meyakini inflasi tahun ini akan tetap terkendali sekitar 4%, bahkan bisa sedikit di bawah 4%.

Inflasi tahunan berdasarkan data Februari 2015 tercatat 6,29%, turun dari inflasi 6,96%  di Januari 2015. BI  akan tetap komitmen menjaga stabilitas rupiah sejalan fundamentalnya.

Pelemahan nilai mata uang terhadap dollar AS tidak hanya terjadi pada rupiah, tapi juga dialami mata uang negara-negara lain. Bahkan, depresiasi rupiah relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan pelemahan mata uang negara lain.

Ambil contoh minggu lalu, rupiah melemah 0,34% terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Pelemahan ini lebih rendah dibandingkan dengan mata uang Malaysia, ringgit yang melemah 1,14%; dollar Singapura yang  melemah 1,06%;  won yang turun Korea 0,9%;  yen Jepang yang terkulai 1,1%; atau  mata uang zona Eropa, euro yang terpuruk 3,13% terhadap dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×