kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Ruang fiskal sempit, instansi diminta berhemat


Kamis, 13 September 2012 / 16:37 WIB
Ruang fiskal sempit, instansi diminta berhemat
ILUSTRASI. Kawan Lama Gandeng MCAS Kenalkan KL Kiosk


Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can

JAKARTA. Menteri Keuangan Agus Martowardojo meminta kementerian/lembaga melakukan penghematan anggaran. Dia berharap anggaran non operasional yang tidak utama bisa dikurangi. Anggaran non operasional ini seperti anggaran perjalanan dinas.

Agus beralasan ruang fiskal pemerintah semakin sempit akibat membengkaknya anggaran subsidi. Menurutnya, saat ini ruang fiskal yang tersisa hanya sekitar 15% hingga 20% dari total APBN 2012.

Agus sendiri tak bisa secara langsung memangkas anggaran non operasional tersebut. "Harus berembuk dulu dengna kementerian/lembaga untuk membahas itu," katanya, Kamis (13/9).

Sebelumnya, Direktur Jenderal Anggaran Herry Purnomo menyatakan, pemerintah akan memangkas anggaran kementerian/lembaga sebagai kompensasi membengkaknya belanja susbidi sebesar Rp 18,9 triliun. "Pemerintah sudah melihat potensi-potensi yang ada di APBN yang memang bisa dikorbankan (untuk penghematan)," jelasnya beberapa waktu lalu.

Menurut Herry, anggaran yang dipangkas itu diantaranya anggaran perjalanan dinas, seminar, konsinyering serta mengefektifkan sumber daya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×