Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani menilai tarif impor sebesar 19% dari Amerika Serikat terhadap produk Indonesia justru bisa menjadi peluang besar untuk menarik investasi asing ke Tanah Air.
Menurutnya, tarif ini membuat produk ekspor Indonesia menjadi lebih kompetitif dibandingkan dengan negara pesaing.
"Ya memang kita harapkan dengan adanya tarif ini akan men-trigger investasi yang masuk ke Indonesia akan lebih meningkat lagi," ujar Rosan dalam Konferensi Pers di Jakarta, Selasa (29/7).
Ia menambahkan, momentum ini bisa menjadi pemicu meningkatnya minat investor asing masuk ke Indonesia, apalagi jika dilihat dari struktur ekspor yang masih didominasi oleh sektor tekstil dan alas kaki.
Baca Juga: Menteri Rosan Ungkap Investasi Hilirisasi Semester I Tembus Rp 280 Triliun
"Kan tarif yang kita dapatkan 19%. Bandingkan misalnya dengan negara pesaing kita di produk alas kaki, Jerman, seperti Pakistan, Bangladesh, itu sebenarnya kurang lebih mereka kena 75%. Jadi ini, sedangkan ekspor kita didominasi itu oleh Jerman, alas kaki, dan tekstil. Jadi itu tentunya akan memberikan dampak yang positif juga nih kepada Indonesia," imbuhnya.
Lebih jauh, Rosan menekankan pentingnya menjaga kualitas investasi yang masuk, bukan sekadar dari sisi modal, tetapi juga manfaat jangka panjang seperti alih teknologi dan pengembangan SDM.
Ia menegaskan bahwa pemerintah terus mendorong agar investasi yang datang membawa transfer of knowledge, transfer of technology, serta peningkatan kapasitas talenta lokal.
Pemerintah, lanjut Rosan, juga telah menyediakan berbagai insentif fiskal untuk mendukung hal tersebut.
Salah satunya adalah insentif pajak hingga 300% bagi perusahaan yang berinvestasi dalam riset dan pengembangan di Indonesia, serta hingga 200% untuk yang terlibat dalam pendidikan vokasi dan pelatihan tenaga kerja.
"Jadi hal-hal itu yang terus kita dorong, agar buat kita yang paling penting, seluruh teknologi itu bisa berjalan dan juga bisa meningkatkan sumber daya manusia kita," pungkasnya.
Baca Juga: Realisasi Investasi Asing Turun, Menteri Rosan Ungkap Alasannya
Selanjutnya: Saham BBNI Melemah 1,43% pada Selasa (29/7), Nilai Transaksi Capai Rp 113 Miliar
Menarik Dibaca: Waspadai Hepatitis, Deteksi Dini Bisa Selamatkan Hidup
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News