kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Risiko rendah, pemerintah akan tetap lakukan pembatasan BBM subsidi


Kamis, 10 Februari 2011 / 12:17 WIB
Risiko rendah, pemerintah akan tetap lakukan pembatasan BBM subsidi
ILUSTRASI. Logo Bank Indonesia (BI)


Reporter: Irma Yani | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah bersikukuh melaksanakan pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) subsidi tahun ini kendati banyak yang protes atas rencana itu. Ketua Kajian Dampak Sosial Kebijakan BBM Bersubsidi Endah Murniningtyas beralasan, kebijakan itu masih relevan dan belum ditemukan adanya risiko tinggi atas rencana itu.

Endah mengatakan, pemerintah akan konsisten melaksanakan rencana itu. "Hanya tentu saja pada kali pertama belum ada pengalaman maka penjajakan sangat penting," katanya, Kamis (10/2).

Cuma, Endah belum mau memaparkan hasil kajian atas pembatasan BBM subsidi tersebut. Dia beralasan, pihaknya masih mengkaji pelaksanaan rencana tersebut.

Pemerintah berencana membatasi pemakaian BBM subsidi pada 1 April mendatang. Namun, pelaksanaan itu harus menunggu kajian mengenai dampak pelaksanaan pembatasan BBM subsidi tersebut.

Sebelumnya, DPR memperkirakan, pembatasan BBM subsidi bakal menimbulkan dampak sosial dan ekonomi. Selain menimbulkan kecemburuan, para politisi Senayan menduga pembatasan itu akan memicu inflasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×