kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pengaturan BBM bersubsidi bisa saja mundur


Rabu, 09 Februari 2011 / 20:48 WIB
Pengaturan BBM bersubsidi bisa saja mundur
ILUSTRASI. Fadli Zon


Reporter: Mohamad Jumasri | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pengaturan BBM bersubsidi yang direncanakan akan diterapkan di bulan April 2011 bisa saja mundur. Menurut anggota DPR Komisi VII Setya W Yudha, DPR juga mengusulkan adanya pertamax subsidi sebagai pengganti premium.

"Dari opsi yang dilayangkan pemerintah tentang pengaturan BBM bersubsidi tersebut tidak menjamin tidak terjadinya dampak sosial bagi masyarakat," ujarnya Rabu (9/1).

Pada saat ini harga pertamax yang dijual sudah mencapai di atas Rp 8.000 sedangkan, harga minyak bumi di dunia sudah di atas 100 US$ dolar per barel."Potensi kenaikan tersebut pasti akan terus berjalan, karena penentuan harga minyak berdasarkan harga pasar," tambahnya.

Setya menginginkan adanya suatu kajian yang benar-benar matang yang dilakukan pemerintah agar pengaturan BBM bersubsidi ini dapat dilakukan pada bulan April 2011, "Termasuk perkembangan yang terjadi pada saat ini," tuturnya.

Hal ini terkait dengan wacana DPR adanya pertamax subsidi karena adanya ketakutan masyarakat ekonomi menengah terkait kenaikan pertamax saat ini. "Nah ini untuk perimbangan dan kita berusaha mencari apakah pantas pertamax Rp 8.000 atau Rp 9.000," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×