kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.510.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 15.565   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.789   16,39   0,21%
  • KOMPAS100 1.206   -1,84   -0,15%
  • LQ45 954   -7,01   -0,73%
  • ISSI 236   1,17   0,50%
  • IDX30 492   -2,07   -0,42%
  • IDXHIDIV20 588   -4,32   -0,73%
  • IDX80 137   -0,37   -0,27%
  • IDXV30 143   0,88   0,62%
  • IDXQ30 163   -1,25   -0,76%

Ri-Tiongkok masih bahas perjanjian bebas visa


Senin, 12 Januari 2015 / 19:15 WIB
Ri-Tiongkok masih bahas perjanjian bebas visa
ILUSTRASI. Kue Pancong


Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto

BEIJING. Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan rencana pemberian bebas visa untuk turis dari lima negara, antara lain Tiongkok, masih dalam pembahasan antara Indonesia dengan negara bersangkutan.

"Masih dalam proses pembahasan antara Indonesia dan Tiongkok," katanya, di hadapan pelaku dan agen perjalanan wisata Indonesia-Tiongkok di Beijing, Senin (12/1).

Ia mengemukakan sebelumnya pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan Dubes Tiongkok untuk Indonesia Xie Feng terkait rencana pemberian bebas visa tersebut.

Sejalan dengan pembahasan itu, pihaknya juga telah menyiapkan beberapa langkah untuk makin mempromosikan Indonesia termasuk kepada turis Tiongkok dengan menggunakan jalur digital atau on-line antara lain melalui kegiatan "mobile apps", "digital campaign", "interactive campaign", dan viral marketing (facebook, twitter, youtube, blogg).

"Promosi melalui media sosial juga dapat dilakukan terhadap media sosial yang umum digunakan di Tiongkok seperti Weibo," katanya.

Khusus untuk turis Tiongkok, pihaknya juga menyiapkan dua jenis paket wisata sejarah yaitu paket menelusuri jejak Laksamana Cheng Ho dari Pulau Sumatra ke Jawa dan napak tilas kehadiran Menlu Cho En Lai ke Konferensi Asia Afrika, Bandung pada 1955.

"Upaya menjaring turis Tiongkok akan terus dilakukan, terlebih kita sudah ada kesepakatan untuk meningkatkan jumlah pelancong Tiongkok mencapai dua juta, pada 2015," ungkap Arief.

Pemberian bebas visa bagi pelancong Tiongkok diharapkan dapat mendorong pencapaian target tersebut, ujarnya.

Arief mengemukakan selama periode Januari-November 2014 jumlah turis Tiongkok ke Indonesia tercatat 883.725 orang. Jumlah itu berada di urutan keempat setelah Singapura (1,32 juta), Malaysia (1,12 juta) dan Australia 996.032 orang.

"Dari 19 negara yang menjadi fokus pasar pariwisata Indonesia, Tiongkok menjadi salah satu fokus pasar utama selain Australia, Jepang, Korea, dan Rusia," katanya.

Ke depan, diharapkan jumlah turis Tiongkok akan berada di posisi pertama atau kedua terbesar bagi Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×