kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.195   5,00   0,03%
  • IDX 7.164   1,22   0,02%
  • KOMPAS100 1.070   0,97   0,09%
  • LQ45 838   0,57   0,07%
  • ISSI 216   -0,45   -0,21%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 516   -1,25   -0,24%
  • IDX80 122   0,37   0,31%
  • IDXV30 126   -0,52   -0,42%
  • IDXQ30 143   -0,58   -0,40%

Ri-Tiongkok masih bahas perjanjian bebas visa


Senin, 12 Januari 2015 / 19:15 WIB
Ri-Tiongkok masih bahas perjanjian bebas visa
ILUSTRASI. Kue Pancong


Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto

BEIJING. Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan rencana pemberian bebas visa untuk turis dari lima negara, antara lain Tiongkok, masih dalam pembahasan antara Indonesia dengan negara bersangkutan.

"Masih dalam proses pembahasan antara Indonesia dan Tiongkok," katanya, di hadapan pelaku dan agen perjalanan wisata Indonesia-Tiongkok di Beijing, Senin (12/1).

Ia mengemukakan sebelumnya pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan Dubes Tiongkok untuk Indonesia Xie Feng terkait rencana pemberian bebas visa tersebut.

Sejalan dengan pembahasan itu, pihaknya juga telah menyiapkan beberapa langkah untuk makin mempromosikan Indonesia termasuk kepada turis Tiongkok dengan menggunakan jalur digital atau on-line antara lain melalui kegiatan "mobile apps", "digital campaign", "interactive campaign", dan viral marketing (facebook, twitter, youtube, blogg).

"Promosi melalui media sosial juga dapat dilakukan terhadap media sosial yang umum digunakan di Tiongkok seperti Weibo," katanya.

Khusus untuk turis Tiongkok, pihaknya juga menyiapkan dua jenis paket wisata sejarah yaitu paket menelusuri jejak Laksamana Cheng Ho dari Pulau Sumatra ke Jawa dan napak tilas kehadiran Menlu Cho En Lai ke Konferensi Asia Afrika, Bandung pada 1955.

"Upaya menjaring turis Tiongkok akan terus dilakukan, terlebih kita sudah ada kesepakatan untuk meningkatkan jumlah pelancong Tiongkok mencapai dua juta, pada 2015," ungkap Arief.

Pemberian bebas visa bagi pelancong Tiongkok diharapkan dapat mendorong pencapaian target tersebut, ujarnya.

Arief mengemukakan selama periode Januari-November 2014 jumlah turis Tiongkok ke Indonesia tercatat 883.725 orang. Jumlah itu berada di urutan keempat setelah Singapura (1,32 juta), Malaysia (1,12 juta) dan Australia 996.032 orang.

"Dari 19 negara yang menjadi fokus pasar pariwisata Indonesia, Tiongkok menjadi salah satu fokus pasar utama selain Australia, Jepang, Korea, dan Rusia," katanya.

Ke depan, diharapkan jumlah turis Tiongkok akan berada di posisi pertama atau kedua terbesar bagi Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×