Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui, bahwa realisasi jumlah harta yang dialihkan ke dalam negeri, atau repatriasi dalam program tax amnesty masih rendah. Hingga hari ini, jumlah dana repatriasi hanya Rp 121 triliun, dari target Rp 1.000 triliun.
Untuk itu, pihaknya bertekad akan mendorong lebih banyak wajaib pajak yang melakukan repatriasi pada periode ke-dua nanti. Namun, keinginan itu jelas akan lebih sulit dibandingkan periode pertama.
Mengingat, tarif uang tebusan di periode ke-2 nanti lebih besar dibanding periode pertama. Periode pertama tarif uang tebusan untuk harta yang direpatriasi sebesar 2%, sementara di periode ke-2 sebesar 3%.
Sri Mulyani bilang perbedaan tarif ini akan menjadi pembeda yang begitu nyata. "Kita akan memperbaiki pondasi ekonomi," ujar Sri Mulyani, Kamis (29/9) di Jakarta.
Memperbaiki pondasi ekonomi diharapkan bisa mendorong rasa optimisme Wajib Pajak, agar membawa hartanya kedalam negeri. Kemudian, menginvestasikan dananya di berbagai instrumen di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News