Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli
Secara terpisah, Direktur Riset Socio-Economic & Educational Business Institute (SEEBI), Haryo Kuncoro, juga menyoroti kualitas industri padat karya yang mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.
Menurutnya, tanda-tanda penurunan ini sudah terlihat sejak awal tahun lalu, terutama di sektor tekstil yang mengalami penurunan pasar di Jakarta dan sekitarnya.
"Sekarang ini kemudian banyak PHK, tutup, itu sebetulnya adalah rentetan peristiwa yang terhubung dengan sebelum-sebelumnya," ujar Haryo.
Untuk mengatasi hal ini, Haryo menekankan pentingnya reindustrialisasi yang berfokus pada sektor-sektor padat karya.
Baca Juga: Analis Bilang Kebijakan Trump Tak Berdampak Langsung ke Industri Padat Karya Lokal
"Investasi yang ada mestinya diarahkan ke sana. Jangan saja yang gede-gede yang padat modal, tetapi juga yang padat karya," jelasnya.
Haryo menilai regulasi seperti insentif dari Bank Indonesia (BI), kredit, kebijakan legislatif, dan program makro memerlukan grand design yang jelas. Hal ini dianggap penting untuk memetakan sektor-sektor padat karya yang perlu diprioritaskan.
"Reindustrialisasi dengan menata ulang, itu desain besar untuk memetakan sektor-sektor padat karya yang memang perlu, itu butuh segera untuk dilakukan," tegasnya.
Selain itu, Haryo menekankan perlindungan pekerja sebagai aspek kunci dalam pengembangan industri padat karya. Regulasi yang menjamin upah layak, jaminan sosial, dan keselamatan kerja dinilai penting untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja.
"Jadi kita tidak bisa bertopang pada upah murah, tapi upah yang reasonable dalam konteks ekonomi. Supaya itu persepsinya sama, bahwa sektor padat karya itu bukan hanya yang menyerap banyak tenaga kerja, tapi juga yang menutupi remunerasi," ujarnya.
Baca Juga: Serap Banyak Tenaga Kerja, Pertumbuhan Industri Padat Karya Harus Optimal
Ketika industri padat karya berkinerja optimal, kontribusinya terhadap perekonomian nasional akan semakin besar. Sektor ini tidak hanya menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar tetapi juga mendorong pertumbuhan sektor-sektor lain, seperti perdagangan, logistik, dan jasa.
Serangkaian regulasi perlu dipertimbangkan untuk mendukung industri padat karya agar menjadi penggerak ekonomi, sekaligus menciptakan stabilitas sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Optimalisasi Industri Padat Karya lewat Regulasi yang Tepat", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2025/06/09/172313426/optimalisasi-industri-padat-karya-lewat-regulasi-yang-tepat?page=all#page2.
Selanjutnya: Dolar AS Stabil Rabu (11/6) Pagi, Usai AS-China Sepakati Kerangka Perdagangan
Menarik Dibaca: Harga Emas Antam Naik Rp 1.000 Hari Ini 11 Juni 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News