Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, sampai dengan Mei 2020 realisasi penyaluran transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) mencapai Rp 306,60 triliun.
Jumlah tersebut setara dengan 40,20% dari pagu anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) di dalam Perpres 54/2020 sebesar Rp 762,7 triliun.
Meski begitu, realisasi ini mengalami kontraksi sebesar 5,7% apabila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019, yaitu sebesar Rp 325,1 triliun.
Baca Juga: Pemerintah terus mengupayakan proses pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19
Secara rinci, realisasi transfer ke daerah (TKD) sampai dengan Mei 2020 baru mencapai Rp 277,7 triliun, atau 40,2% dari pagu APBN-Perpres 54/2020 yang sebesar Rp 691,5 triliun.
"Alokasi dari transfer ke daerah memang kita lakukan penurunan karena memang dampak Corona membuat sisi penerimaan menurun," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di dalam konferensi pers daring, Selasa (16/6).
Adapun realisasi TKD terdiri atas Dana Perimbangan sebesar Rp 274,3 triliun atau 41,7% dari pagu APBN-Perpres 54/2020 sebesar Rp 657,2 triliun, Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp 3,2 triliun atau 23,8% dari pagu Rp 13,5 triliun, serta Dana Otonomi Khusus (Otsus) dan Dana Keistimewaan DIY Rp 0,2 triliun atau setara 0,9% dari pagu senilai Rp 20,9 triliun.
Realisasi dari dana perimbangan pada periode ini masih mengalami kontraksi sebesar 7,7% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 297,3 triliun. Tak hanya itu, berbagai komponen dari dana perimbangan seperti dana transfer umum dan dana transfer khusus juga mengalami penurunan yang signifikan.
Baca Juga: Hore, tunjangan tenaga kesehatan corona sudah cair
Sebut saja realisasi Dana Transfer Umum sampai dengan Mei 2020 baru mencapai Rp 222,3 triliun atau 46,9% dari pagu senilai Rp 474,2 triliun. Jumlah ini mengalami kontraksi 8,2% dari realisasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp 242,1 triliun.
Penurunan tersebut juga dipicu oleh turunnya realisasi DBH yang baru mencapai Rp 31,5 triliun atau 35% dari pagu senilai Rp 89,8 triliun, serta DAU yang baru mencapai Rp 190,9 triliun atau 49,7% dari pagu Rp 384,4 triliun. Apabila dibandingkan dengan tahun lalu, maka realisasi dari DBH dan DAU masing-masing mengalami kontraksi sebesar 5,2% dan 8,6%.