kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Realisasi penyaluran transfer ke daerah dan dana desa hingga Mei 2020 Rp 306 triliun


Kamis, 18 Juni 2020 / 12:57 WIB
Realisasi penyaluran transfer ke daerah dan dana desa hingga Mei 2020 Rp 306 triliun


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli

Sementara itu, realisasi Dana Transfer Khusus juga baru mencapai Rp 52 triliun atau 28,4% dari pagu APBN-Perpres 54/2020 sebesar Rp 183 triliun. Jumlah ini mengalami kontraksi sebesar 5,9% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 55,3 triliun.

Kontraksi tersebut dipicu oleh penurunan realisasi dana alokasi khusus (DAK) nonfisik yang baru mencapai Rp 49,1 triliun, setara dengan 38,2% dari pagu APBN-Perpres 54/2020 senilai Rp 128,8 triliun atau mengalami penurunan 7,2% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 52,9 triliun.

Penurunan DAK nonfisik ini dikarenakan adanya perubahan penyaluran BOS dan penurunan pagu dari TPG, Tamsil, TKG.

"Kami tidak memotong gaji mereka, tetapi yang ada adalah pagunya yang mengalami penurunan. Jadi pagunya itu turun karena memang jumlahnya lebih rendah, tapi tidak berarti tunjangan-tunjangan untuk guru itu kemudian dipotong," papar Sri Mulyani.

Baca Juga: Hore! Tunjangan tenaga medis covid-19 sudah cair

Realisasi DAK fisik periode ini, tercatat sebesar Rp 2,9 triliun atau 5,3% dari pagu APBN-Perpres 54/2020. Untuk DAK fisik realisasinya naik dalam hal ini karena daerah menyelesaikan kontrak-kontrak sebelum dilakukan penyesuaian pagu alokasi DAK fisik, sehingga memang mereka mengalami kenaikan dari yang tadinya Rp 2,3 triliun di tahun lalu, sekarang naik menjadi Rp 2,9 triliun.

Terakhir, realisasi dana desa sapai dengan Mei sudah mencapai Rp 28,9 triliun atau setara dengan 40,6% dari pagu APBN-Perpres 54/2020 sebesar Rp 71,2 triliun. Jumlah ini mengalami peningkatan 41,3% dibandingkan dengan tahun lalu, yaitu senilai Rp 20,4 triliun.

"Dana desa sudah diubah menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan bahkan sekarang menjadi bantalan yang cukup penting dari sisi masyarakat untuk menghadapi Covid-19 ini.

Baca Juga: Inilah realisasi belanja APBN 2020 per 15 Juni 2020

Terutama waktu lebaran kemarin dan pemulangan dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Hal ini kemungkinan dapat menaikkan beban jumlah orang yang berpotensi perlu mendapatkan dukungan bansos di tingkat desa," kata Sri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×