kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Realisasi Penerbitan SBN Hingga Kuartal I 2023 Mencapai Rp 295,45 Triliun


Selasa, 04 April 2023 / 18:54 WIB
Realisasi Penerbitan SBN Hingga Kuartal I 2023 Mencapai Rp 295,45 Triliun
ILUSTRASI. Pemerintah mencatat, realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sampai dengan kuartal I 2023 mencapai Rp 295,45 triliun.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan melaporkan, realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sampai dengan kuartal I 2023 mencapai Rp 295,45 triliun.

Direktur Surat Utang Negara (SUN) DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan menyampaikan, realisasi tersebut terdiri dari  komposisi SBN domestik senilai Rp 247,96 triliun dan SBN valuta asing (valas) sebesar Rp 47,49 triliun.

Di kuartal II 2023, pemerintah akan menerbitkan SBN melalui metode lelang dan non lelang, dengan jumlah penerbitan yang akan disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan APBN.

Baca Juga: Pekan IV Maret 2023, Arus Modal Asing masuk Rp 10,97 Triliun

Untuk lelang SBN baik SUN maupun Surat Berharga Negara Syariah Negara (SBSN) dengan jadwal dan target yang dapat dilihat pada website DJPPR dengan tautan https://www.djppr.kemenkeu.go.id/jadwallelang. Lelang SBN ini dilakukan dua mingguan, bergantian antara SUN dan SBSN.

“Selain itu pada kuartal II 2023, pemerintah juga akan menerbitkan instrumen ritel yaitu Sukuk Tabungan (ST010) untuk mendukung inklusi keuangan dan pendalaman pasar,” tutur Deni kepada Kontan.co.id, Selasa (4/4).

Lebih lanjut, sebagai bagian dari pembiayaan APBN, pemerintah akan selalu menerapkan penerbitan SBN secara fleksibel dan oportunistik. Namun, penerbitan tersebut tetap dilakukan dengan terukur dan prudent untuk mendukung APBN 2023, juga untuk mendukung akselerasi pemulihan perekonomian nasional.

Baca Juga: SR018 Laku Rp 21,49 Triliun, Begini Profil Pembelinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×