kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Realisasi investasi di luar Jawa turun selama 2017


Selasa, 30 Januari 2018 / 21:26 WIB
Realisasi investasi di luar Jawa turun selama 2017
Kepala BKPM Tom Lembong memaparkan realisasi penanaman modal


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi penanaman modal di Indonesia selama tahun 2017 ini sebesar Rp 692,8 triliun dari target investasi sebesar Rp 678,8 triliun. Dengan jumlah tersebut, maka realisasi investasi pada tahun 2017 melampaui target.

BKPM mencatat, realisasi investasi setahun pada 2017 ini, berdasarkan lokasi, realisasi investasi di Pulau Jawa masih mendominasi dengan perolehan sebesar Rp 389,9 triliun dan realisasi investasi di luar jawa sebesar Rp 302,9 triliun.

Apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2016, terjadi peningkatan realisasi di luar Pulau Jawa sebesar 6,6%.

Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong mengatakan, meski demikian, bila dibandingkan dengan 2016 ada penurunan dari porsi investasi yang direalisasikan di luar Jawa.

“Jadi kalau kita lihat tahun 2017 porsi yang di luar Jawa 43,7%, sementara di tahun 2016 porsi yang direalisasi di luar Jawa 46%. Memang satu tren yang layak mendapat perhatian kita bahwa porsi investasi di luar Jawa menurun,” kata Thomas di kantornya, Selasa (30/1).

Maka dari itu, ia menyatakan, berjalannya beberapa program pemerintah menjadi semakin penting. Seperti, pertama, pengembangan 10 Bali baru. Sebab, hampir semua daripada 10 Bali baru atau 8 dari 10 lokasinya berada di luar Jawa.

“Investasi pariwisata itu bisa cepat, karena untuk bangun pabrik butuh 3-5 tahun, sementara hotel atau resort bisa 1-2 tahun. Dari sisi lapangan kerja, pariwisata itu sektor jasa yang padat karya, dari makanan minuman, restoran, cafe, house-keeping, transportasi, semua jasa hiburan, itu semua jasa yang dilakukan oleh manusia. Dan merupakan pekerjaan kualitas tinggi dengan penghasilan sangat baik,” ujar dia.

Berdasarkan catatan BKPM, realisasi investasi berdasarkan wilayah dari Januari sampai Desember tahun 2017, 17% realisasi investasi terdapat di Sumatera, 56,3% di Jawa, 9,9% di Kalimantan, 8,2% di Sulawesi, 3,3% di Bali dan Nusa Tenggara, dan 5% di Maluku dan Papua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×