Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan, pagu dana desa tahun 2023 sebesar Rp 68 triliun.
Dimana per 19 Juni kemarin realisasi dana desa yang sudah tersalur ke rekening kas desa ialah Rp 30,97 triliun. Adapun jumlah realisasi tersebut sudah tersalurkan ke 72.620 desa.
"Sampai 19 Juni realisasi dana desa yang tersalurkan ke kas desa Rp 30,97 triliun," kata Abdul Halim dalam Konferensi Pers, Kamis (22/6).
Kemudian dana desa yang tersalur khusus untuk BLT Dana Desa sebesar Rp 3,88 triliun kepada 2.752.035 keluarga penerima manfaat (KPM) di 71.984 desa.
Baca Juga: OJK Turun ke Desa Kenalkan Generic Model (GM) Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI)
Selain itu, adanya dana desa 2023 menurut Abdul Halim sudah memberikan dampak diantaranya dalam menunjang aktivitas ekonomi masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa.
Di antaranya pemanfaatan dana desa tahun ini sudah digunakan untuk membangun atau memperbaiki 1.399 kilometer jalan desa, 6.269 meter jembatan, 22 unit kegiatan Badan Usaha Desa (BumDesa), 248 unit irigasi, 326 unit penahanan tanah, 13 unit embung, 34 unit pasar desa dan 9 unit tambatan perahu.
Kemudian dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa, dana desa per 19 Juni sudah membantu membangun/memperbaiki dan mendukung 143 unit sarana olahraga, 3.393 unit air bersih, 730 MCK, 1.396 unit Polindes, 149 kegiatan PAUD, 150 Posyandu, 457 sumur dan 136.430 meter drainase.
Sedangkan program dana desa periode 2015-2023 sudah dimanfaatkan untuk membangun atau memperbaiki 325.408 kilometer jalan desa.
"Ini menjawab bahwa kepemimpinan bapak Jokowi hanya untuk membangun infrastruktur jalan berbayar. Ini semua tidak ada yang bayar 325.48 kilometer itu. Tidak berbayar dan langsung menyentuh kepada basis masyarakat," tegasnya.
Baca Juga: Perkuat Program TJSL, PTPN Group Bantu Kelompok Nelayan di Bali
Selain jalan desa, program Dana Desa sepanjang periode 2015-2023 juga digunakan untuk pembangunan 1.791.580 meter jembatan. Ia menyebut, ukuran dan panjang jembatan ini bervariasi di masing-masing desa.
"Sementara kita asumsikan kalau di desa ngga bicara lebar (jalan). Tapi dari yang tidak ada jadi ada dari yang tidak bisa dilewati jadi bisa dilewati, termasuk jembatan kalau di desa macem-macem. Antar dusun kita temukan jembatan ada 2 meter ada 5 meter," ungkapnya.
Dalam bahan paparannya, pemanfaatan Dana Desa selama 2015-2023 digunakan untuk pembangunan 14.168 unit pasar desa, embung 6.427 unit. Kemudian, irigasi 573.060 unit dan penahan tanah 532.136 unit.
Kemudian pemanfaatan program dana desa juga digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Diantaranya untuk pembangunan MCK 513.175 unit, air bersih 1.670.434 unit, Posyandu 43.657 unit, sumur 86.581 unit dan lainnya.
Baca Juga: Percepatan Vaksinasi Covid-19, KF Lab & Klinik Gandeng TNI AD hingga Pelosok Negeri
Ia mengatakan, dana desa pada intinya bisa digunakan untuk apa saja di desa sepanjang dana tersebut ditujukan untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan SDM di desa.
"Kita tidak pernah strict dana desa untuk apa, kita hanya mengatakan dana desa harus untuk ekonomi dan peningkatan SDM. Apapun boleh dilakukan dengan dana desa asal sebesar-besarnya punya signifikansi dengan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan SDM. Jadi ngga bener kalau Pemerintah pusat terlalu intervensi dengan dana desa, engga ngga ada itu," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News