kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Realisasi belanja subsidi per Maret 2019 turun 13,7% menjadi Rp 21,8 triliun


Senin, 22 April 2019 / 20:42 WIB
Realisasi belanja subsidi per Maret 2019 turun 13,7% menjadi Rp 21,8 triliun


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemkeu) melaporkan belanja subsidi per Maret 2019 mengalami penurunan 13,7% menjadi Rp 21,8 triliun dibandingkan periode yang sama 2018 yang sebesar Rp 25,3 triliun.

Penurunan tersebut berasal dari penurunan realisasi subsidi energiĀ  yang turun 20,3% menjadi Rp 20,1 triliun dibandingkan periode sama 2018 yang sebesarĀ  Rp 25,3 triliun.

Penurunan subsidi energi ini disebabkan penurunan subsidi BBM dan LPG yang anjlok 22,7% dari Rp 15,6 triliun menjadi Rp 12,1 triliun serta penurunan subsidi listrik yang turun 16,6% dari Rp 9,6 triliun menjadi Rp 8 triliun.

"Penurunan subsidi energi karena periode yang sama tahun 2018 ada penyerahan kurang biaya subsidi untuk tahun 2016-2017," jelas Direktur Jenderal Anggaran Kemkeu Askolani saat konferensi pers APBN KiTa, Senin (22/4).

Sedangkan pada triwulan I-2019, pemerintah belum melakukan pelunasan untuk kegiatan kurang bayar. Pemerintah baru akan melakukan pelunasan kurang bayar pada triwulan II-2019.

"Maka akan ada sedikit tambahan (bayar kepada) Pertamina dan PLN untuk memenuhi sebagian kurang bayar di 2016-2017," imbuh Askolani.

Pada Maret 2018 Kemkeu melaporkan belanja subsidi energi mencapai Rp 25,3 triliun atau 16,2% dari pagu APBN 2018 yang sebesar Rp 156,2 triliun. Belanja ini terutama untuk membayar utang subsidi energi pada tahun sebelumnya.

Pada kuartal I-2018 Kemkeu membayar tunggakan subsidi Rp 9,3 triliun. Untuk BBM dan LPG sebesar Rp 6,3 triliun dan PLN sebesar Rp 3 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×