kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Realisasi belanja negara sampai 31 Agustus 2020 mencapai Rp 1.534,7 triliun


Selasa, 22 September 2020 / 15:34 WIB
Realisasi belanja negara sampai 31 Agustus 2020 mencapai Rp 1.534,7 triliun
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) menerima berkas dari Wakil Ketua Badan Anggaran DPR Cucun Syamsurijal (kiri) saat rapat paripurna pembahasan dan pengesahan RUU tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN TA 2019 di Gedung Nusantara II, Kompleks Parl


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Realisasi belanja negara hingga 31 Agustus 2020 mencapai Tp 1.534,7 triliun. Realisasi itu mencapai 56,0% dari total pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada Perpres 72/2020 yang sebesar Rp 2.739,2 triliun.

“Kita sudah membelanjakan sebesar Rp 1.534,7 triliun atau 56% dari alokasi yang dianggarkan pada Perpres 72/2020,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi Pers APBN Kita, Selasa (22/9).

Sri Mulyani mengatakan, belanja negara hingga Agustus 2020 tumbuh 10,6% year on year (yoy) dibandingkan tahun lalu. Adapun jika dibandingkan bulan sebelumnya juga masih tumbuh 1,3% yoy.

Baca Juga: Pemerintah pertahankan akuntabilitas laporan keuangan tetap baik di tengah pandemi

Jika dirinci berdasarkan jenis belanja negara terbagi menjadi dua yakni belanja pemerintah pusat yang terdiri dari belanja K/L dan belanja Non K/L serta transfer dana ke daerah dan dana desa (TKDD).

Dalam paparan APBN KiTa edisi Agustus 2020, Menkeu memaparkan perkembangan serta realisasi belanja pemerintah pusat yang mencapai Rp 977,3 triliun dari total pagu pada Perpres 72/2020 yang sebesar Rp 1.975,2 triliun. Realisasi belanja pemerintah pusat juga tumbuh 14% yoy.

“Belanja pemerintah pusat melonjak hingga 14% mencapai Rp 977,3 triliun dibandingkan tahun lalu yang  hanya Rp 857,5 triliun. Sedangkan belanja saat ini mencapai 49,5% dari total rencana belanja pemerintah pusat,” tambah Menkeu.

Sementara itu, dalam realisasi belanja pemerintah pusat juga terbagi dari realisasi belanja K/L yang mencapai Rp 517,2 triliun hingga Agustus 2020 dari total pagu Rp 836,4 triliun atau meningkat 7,4%. Meskipun tahun ini pertumbuhan belanja lebih rendah dibandingkan tahun 2019 yang tumbuh 9,0%.

Baca Juga: Meski ada pandemi, pelaporan keuangan tahun 2020 diklaim tak turunkan akuntabilitas

Sedangkan, realisasi belanja Non K/L terutama untuk penanganan Covid-19 melonjak sangat tinggi mencapai Rp 460,1 triliun dari total pagu Rp 1.138,9 triliun pada Perpres 72/2020.

Realisasi ini tumbuh 22,4% yoy jika dibandingkan realisasi belanja non K/L tahun lalu yang hanya Rp 365,9 triliun.

Menkeu mengatakan pertumbuhan belanja negara ini menunjukan adanya berbagai tindakan untuk melakukan akselerasi belanja dalam rangka meminimalkan dampak Covid-19 yang mulai terlihat pada Agustus 2020.

“Dan ini akan terus berlangsung di bulan September 2020 sehingga diharapkan kuartal tiga belanja pemerintah bisa menyumbangkan secara positif pada saat demand dari sisi konsumsi, investasi dan ekspor mengalami perlemahan,” tutup Menkeu.

Selanjutnya: Penerimaan pajak turun 15,6% hingga Agustus, ini penyebabnya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×