kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Realisasi Belanja Kementerian/Lembaga Pada Mei 2021 Turun 11,28%


Kamis, 23 Juni 2022 / 21:20 WIB
Realisasi Belanja Kementerian/Lembaga Pada Mei 2021 Turun 11,28%
ILUSTRASI. KM Doro Londa melintasi bongkar muat peti kemas sebelum bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (19/5/2022). Realisasi Belanja Kementerian/Lembaga Pada Mei 2021 Turun 11,28% .


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, realisasi belanja Kementerian/Lembaga (K/L) hingga Mei 2022 sebesar Rp 319,2 triliun. Realisasi ini turun 11,28% dari realisasi pada Mei 2021 yang sebesar Rp 359,8 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi belanja ini didominasi oleh belanja pegawai yang realisasinya sebesar Rp 101,1 triliun, atau mengalami kenaikan 4,7% dari belanja pegawai pada periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 94,6 triliun.

“Belanja pegawai tersebut digunakan untuk gaji dan tunjangan Rp 67,3 triliun, dan untuk tunjangan kinerja, honorarium, lembur dan lainnya sebesar Rp 33,8. Ini akibat adanya pemberian THR,” tutur Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA, Kamis (23/6).

Sementara itu, realisasi belanja barang sebesar Rp 109,6 triliun, yang terdiri dari belanja barang lainnya Rp 84,5 triliun dan belanja Program Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Rp 25 triliun.

Menurutnya realisasi ini mengalami kontraksi 17,2% dari belanja barang di periode sama tahun lalu. Pada Mei 2020 belanja barang terealisasikan sebesar Rp 132,4 triliun, yakni digunakan untuk belanja barang lainnya sebesar Rp 93,6 triliun dan belanja PC-PEN sebesar Rp 38,8 triliun.

Baca Juga: Hingga Mei 2022, Realisasi Belanja Non K/L Mencapai Rp 359,8 Triliun

“Jadi memang ada penurunan belanja untuk penanganan covid dan pemulihan ekonomi yang cukup signifikan dari Rp 38,8 triliun ke Rp 25 triliun, dan belanja yang bukan untuk Covid juga tidak ada kenaikan,” jelasnya.

Bendahara keuangan negara ini memerinci, pemanfaatan belanja barang diantaranya digunakan oleh Kementerian Kesehatan Rp 25,1 triliun, untuk klaim pasien Rp 16,2 triliun, insentif nakes Rp 2 triliun, dan vaksinasi Rp 1,9 triliun.

Kemudian  oleh Kementerian Pertahanan sebanyak Rp 12,5 triliun, digunakan untuk Alat utama sistem senjata (alutsista) Rp 1,9 triliun, pengolahan barang milik negara (BMN) Rp 2,6 triliun, penyelenggaraan Kesehatan Rp 1,2 triliun.

Baca Juga: Hingga Mei, Penerimaan Pajak Sudah Capai 55,8% dari Target Tahun 2022

Lalu, oleh Polri sebesar Rp 10 triliun, digunakan sebagai dukungan sarana dan prasarana Rp 2,5 triliun, dan untuk operasi kepolisian Rp 2,1 triliun. Selanjutnya, oleh Kemenkeu Rp 8,9 triliun, digunakan untuk Badan Layanan Umum (BLU) sawit Rp 4,5 triliun dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Rp 1 triliun.

Terakhir oleh Kementerian Agama yang realisasi belanjanya sebesar Rp 7,3 triliun, antara lain disalurkan untuk penyaluran BOS Rp 4,5 triliun.

Lebih lanjut, untuk belanja modal, realisasinya sebesar 41,7 triliun. Sri Mulyani bilang, realisasi ini lebih rendah dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 59,3 triliun.

Pemanfaatan belanja modal ini digunakan untuk peralatan dan mesin Rp 19,8 triliun, pembangunan gedung dan bangunan Rp 4,3 triliun, dan pembangunan jalan, jaringan dan irigasi Rp 15,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×