kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Hingga Mei 2022, Realisasi Belanja Non K/L Mencapai Rp 359,8 Triliun


Kamis, 23 Juni 2022 / 21:11 WIB
Hingga Mei 2022, Realisasi Belanja Non K/L Mencapai Rp 359,8 Triliun
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani. Hingga Mei 2022, Realisasi Belanja Non K/L Mencapai Rp 359,8 Triliun.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Keuangan mencatat, realisasi belanja non Kementerian/Lembaga hingga Mei 2022 mencapai Rp 334,7 triliun. Realisasi tersebut mengalami penurunan 6,98% dari realisasi Mei 2021 yang sebesar Rp 359,8 triliun.

“Belanja ini didominasi oleh subsidi dan kompensasi,” tutur Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN Kita, Kamis (23/6).

Sri Mulyani memerinci, untuk biaya kompensasi Bahan Bakar Minyak, realisasinya mencapai Rp 18,1 triliun. Dana tersebut digunakan untuk pembayaran kewajiban pemerintah atas penugasan penyediaan pasokan BBM dalam negeri.

Kemudian, untuk subsidi realisasinya mencapai Rp 75,94 triliun. Diantaranya sebanyak Rp 10,17 triliun dibayarkan kurang bayar tahun sebelumnya, dan Rp 65,24 triliun untuk penyaluran subsidinya.

Baca Juga: Sudah Pertengahan Tahun, Tapi Realisasi Belanja Negara Justru Melambat

Realisasi subsidi ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan realisasi pada  bulan yang sama tahun sebelumnya dengan totalnya mencapai Rp 56,59 triliun. Terdiri dari Rp 6,8 triliun untuk pembiayaan kurang bayar tahun sebelumnya dan Rp 49,79 triliun untuk pembiayaan subsidi.

Sri Mulyani mengatakan, realisasi subsidi yang lebih tinggi ini dipengaruhi oleh percepatan kurang bayar subsidi energi dan juga peningkatan volume penyaluran barang bersubsidi, serta kenaikan Indonesia Crude Price (ICP).

Selanjutnya, belanja non K/L ini juga disalurkan untuk Program Kartu Prakerja  yang realisasinya mencapai 3,8 triliun, digunakan untuk biaya pelatihan dan insentif program kartu prakerja bagi 1,1 juta peserta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×