CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Hingga Mei 2022, Realisasi Belanja Non K/L Mencapai Rp 359,8 Triliun


Kamis, 23 Juni 2022 / 21:11 WIB
Hingga Mei 2022, Realisasi Belanja Non K/L Mencapai Rp 359,8 Triliun
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani. Hingga Mei 2022, Realisasi Belanja Non K/L Mencapai Rp 359,8 Triliun.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Keuangan mencatat, realisasi belanja non Kementerian/Lembaga hingga Mei 2022 mencapai Rp 334,7 triliun. Realisasi tersebut mengalami penurunan 6,98% dari realisasi Mei 2021 yang sebesar Rp 359,8 triliun.

“Belanja ini didominasi oleh subsidi dan kompensasi,” tutur Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN Kita, Kamis (23/6).

Sri Mulyani memerinci, untuk biaya kompensasi Bahan Bakar Minyak, realisasinya mencapai Rp 18,1 triliun. Dana tersebut digunakan untuk pembayaran kewajiban pemerintah atas penugasan penyediaan pasokan BBM dalam negeri.

Kemudian, untuk subsidi realisasinya mencapai Rp 75,94 triliun. Diantaranya sebanyak Rp 10,17 triliun dibayarkan kurang bayar tahun sebelumnya, dan Rp 65,24 triliun untuk penyaluran subsidinya.

Baca Juga: Sudah Pertengahan Tahun, Tapi Realisasi Belanja Negara Justru Melambat

Realisasi subsidi ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan realisasi pada  bulan yang sama tahun sebelumnya dengan totalnya mencapai Rp 56,59 triliun. Terdiri dari Rp 6,8 triliun untuk pembiayaan kurang bayar tahun sebelumnya dan Rp 49,79 triliun untuk pembiayaan subsidi.

Sri Mulyani mengatakan, realisasi subsidi yang lebih tinggi ini dipengaruhi oleh percepatan kurang bayar subsidi energi dan juga peningkatan volume penyaluran barang bersubsidi, serta kenaikan Indonesia Crude Price (ICP).

Selanjutnya, belanja non K/L ini juga disalurkan untuk Program Kartu Prakerja  yang realisasinya mencapai 3,8 triliun, digunakan untuk biaya pelatihan dan insentif program kartu prakerja bagi 1,1 juta peserta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×