kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.340.000   -1.000   -0,04%
  • USD/IDR 16.715   -10,00   -0,06%
  • IDX 8.500   85,71   1,02%
  • KOMPAS100 1.177   14,02   1,21%
  • LQ45 855   9,51   1,12%
  • ISSI 297   3,62   1,23%
  • IDX30 444   3,28   0,75%
  • IDXHIDIV20 513   2,57   0,50%
  • IDX80 132   1,66   1,27%
  • IDXV30 136   0,57   0,42%
  • IDXQ30 142   0,89   0,63%

Realisasi Anggaran Baru 72,41% hingga 20 November 2025, Ini Kata Mentan


Senin, 24 November 2025 / 14:26 WIB
Realisasi Anggaran Baru 72,41% hingga 20 November 2025, Ini Kata Mentan
ILUSTRASI. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melaporkan, realisasi penyerapan anggaran tahun 2025 hingga 20 November baru mencapai 72,41%.

Meski demikian, pihaknya optimistis mampu mendongkrak realisasi hingga minimal 93% pada akhir Desember 2025.

Amran menjelaskan, pagu efektif Kementan tahun 2025 mencapai Rp 31,12 triliun. Angka ini termasuk tambahan anggaran yang bersumber dari Anggaran Belanja Tambahan (ABT) sebesar Rp 2,46 triliun.

"Tambahan anggaran yang bersumber dari ABT tersebut merupakan tindak lanjut atas arahan Bapak Presiden secara langsung kepada Kementerian Pertanian," ujarnya dalam rapat bersama Komisi IV DPR, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/11/25).

Baca Juga: Ditjen Pajak Sudah Kumpulkan Rp 11,48 triliun dari 104 Wajib Pajak yang Menunggak

Amran mengungkapkan, tambahan dana tersebut diarahkan untuk program pengembangan kawasan, penguatan pembenihan, tanaman perkebunan, dan dukungan teknis lainnya. Komoditas yang menjadi fokus utama antara lain tebu, kopi, kelapa, kakao, mete, lada, dan pala.

Dia menyebutkan, progres realisasi anggaran Kementan sampai dengan 20 November 2025, setelah memperhitungkan outstanding kontrak e-katalog dan blokir anggaran mencapai 72,41%.

Ia memproyeksikan, realisasi penyerapan anggaran Kementan akan mencapai minimal 93% pada akhir tahun. Target ini akan dikejar melalui optimalisasi pelaksanaan program dan kegiatan di lapangan dengan tetap menjaga akuntabilitas pertanggungjawaban keuangan.

Lebih lanjut, Amran menambahkan, salah satu penyebab utama lambatnya serapan anggaran hingga saat ini adalah adanya pemblokiran dana.

"Di bulan September masih ada blokir Rp 8 triliun, dan Oktober masih ada blokir sebagian. Inilah salah satu penyebab keterlambatan hanya mencapai 72%, tapi Insya Allah di akhir tahun kami upayakan 93% capaian belanja APBN," pungkasnya.

Selanjutnya: Harga Emas Hari Ini Turun Tipis, Peluang Penurunan Suku Bunga The Fed Masih Ketat

Menarik Dibaca: Harga Emas Hari Ini Turun Tipis, Peluang Penurunan Suku Bunga The Fed Masih Ketat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×