kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Ratusan Anak di Bogor Keracunan Usai Konsumsi MBG, Diduga Akibat Salmonella & E.Coli


Rabu, 14 Mei 2025 / 12:43 WIB
Ratusan Anak di Bogor Keracunan Usai Konsumsi MBG, Diduga Akibat Salmonella & E.Coli
ILUSTRASI. Penyebab ratusan anak keracunan makan bergizi gratis di Bogor adalah kontaminasi dua jenis bakteri, Escherichia coli (E. coli) dan Salmonella. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/YU


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, penyebab ratusan anak keracunan makan bergizi gratis (MBG) di Bogor adalah kontaminasi dua jenis bakteri, Escherichia coli (E. coli) dan Salmonella.

Dadan menyatakan, kedua bakteri tersebut ditemukan pada bahan baku makanan, yang terdapat di telur dan sayuran yang dikonsumsi anak-anak.

"Kami sudah cek bahwa penyebabnya ini sudah keluar dari lab, bahwa ada kontaminasi Salmonella dan E. coli ya dari bakteri," kata Dadan, di Gedung Ombudsman, Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2025).

"Itu ada di air, ada di bahan baku, di telur, dan juga ada di sayuran," tambah Dadan.

Baca Juga: BGN Koordinasi dengan OJK Siapkan Asuransi bagi Penerima Program Makan Bergizi Gratis

Dadan mengungkapkan, dari hasil laporan di lapangan, tidak ditemukan adanya kecurigaan bahwa makanan tersebut telah terkontaminasi bakteri.

"Dari laporan saya bertanya juga dengan korbannya, bahwa tidak ada hal yang mencurigakan terkait dengan itu, karena waktu makan pun bisa dengan lahap mengonsumsi," ucap dia.

Ia menyebut temuan keracunan akibat bakteri ini menjadi peringatan bagi BGN, untuk terus memperbaiki program MBG.

"Saya prihatin dengan kejadian ini karena Badan Gizi kan sedang menargetkan untuk nol kejadian, tapi ini kejadian (keracunan bakteri)," ucap dia.

Sebagai informasi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat total korban mencapai 223 orang, hingga Selasa (13/5/2025).

Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno menyampaikan, data ini merupakan hasil dari penyelidikan epidemiologi terbaru.

Baca Juga: Imbas Keracunan Makanan, BGN Kaji Pemberian Asuransi bagi Penerima MBG

Sebanyak 27 siswa sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit, sementara 18 lainnya masih dirawat di beberapa fasilitas kesehatan seperti RS Hermina, RS Islam, RSUD Kota Bogor, RS PMI, dan lainnya.

Bakteri muncul dari ceplok telur yang dipakai bumbu barbeque.

Kemudian, ada juga tumis toge dan tahu yang terindikasi mengandung Salmonella.

Selanjutnya: Profit 30,97% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Tipis (14 Mei 2025)

Menarik Dibaca: Kolaborasi dengan Vida, Tokocrypto Perkuat Keamanan Verfikasi Identitas Digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×