CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

RAPBN-P 2015 ada tambahan fiskal Rp 230 triliun


Rabu, 24 Desember 2014 / 20:46 WIB
RAPBN-P 2015 ada tambahan fiskal Rp 230 triliun
ILUSTRASI. Jerawat di punggung jelang hari pernikahan


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Tahun depan pemerintah akan memiliki modal yang cukup besar untuk mendorong pembangunan. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, akan ada tambahan ruang fiskal sebesar Rp 230 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015.

Menurut Bambang, dari sisi penerimaan ada penambahan terutama untuk pajak sekitar Rp 100 triliun. Target penerimaan pajak bertambah terkait upaya pemerintah meningkatkan kepatuhan membayar pajak dan penegakan hukum.

Selain itu ada juga tambahan dari pengalihan subsidi dari bahan bakar minyak ke subsidi lainnya. "Ada juga pengaruh dari penurunan harga minyak," ujar Bambang, Rabu (24/12) di Kantor Presdien, Jakarta.

Namun demikian, ada juga pengurangan pendapatan negara karena turunnya penerimaan negara bukan pajak (PNBP) di sektor migas sekitar Rp 100 triliun. Ini juga tidak terlepas dari penurunan harga minyak.

Ruang fisakal yang melebar itu akan dimanfaatkan pemerintah untuk meningkatkan anggaran di bidang infrastruktur dan pertanian. Karena seperti yang diungkapkan presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika membuka sidang kabinet paripurna, dua hal itulah yang menjadi fokus pembangunan di tahun 2015.

Sehingga kementerian perhubungan, kementerian pekerjaan umum dan kementerian pertanian akan mendapatkan porsi anggaran lebih. Namun, bambang tidak menjelaskan berapa rincian anggaran untuk masing-masing kementerian tersebut.

Ia berdalih, penyusunan postur anggaran masih belum selesai. "Detil masih diselesaikan, tunggu pembahasan APBN-P saja," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×