Reporter: Ferry Hidayat | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Ketua DPD PDI Perjuangan Riebka Tjiptaning mengakui, penahanan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah oleh KPK menjadi momen yang tepat untuk melakukan gerakan perubahan di Banten.
"Revolusi kadang-kadang dibantu oleh alam. Tetapi, harus diingat yang direstui tidak boleh lengah," kata Riebka saat dihubungi (Senin, 23/12).
Ketua Komisi IX DPR itu juga mengatakan, penahanan Ratu Atut tidak lantas membuat jajaran pimpinan PDI Perjuangan bersikap santai dalam menghadapi Pemilu 2014.
"Kerja keras, bukan karena kasus Atut ini, bukan pula karena kejatuhan orang, bukan itu. Tapi jangan lengah, harus kerja keras harus merebut.
Oleh karenanya, Riebka menyarankan, agar Rano Karno mau bekerjasama untuk membantu partai berlambang banteng moncong putih dan merebut suara Partai Golkar.
"Suara Golkar itu Masih besar lho di daerah-daerah. Makanya, dia (Rano) dari awal sudah ditugasin untuk menggenjot suara PDI P. Semua harus solid, itulah kenapa kritik aku sama Rano gitu, kan wajar karena saya dari segi usia dan senioritas lebih lama saya daripada dia," pungkasnya.
Lebih lanjut, Riebka menolak desas-desus yang menyebutkan bahwa dirinya tidak menyukai Rano maju menggantikan Atut sebagai Gubernur.
"Justru aku yang belain dia pertama. Saya cocok saja ke Rano, kalau ada kritik dari internal berarti kayak perhatian sayang ke adik," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News