Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2018 menganggarkan Rp 11,2 triliun untuk pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur melalui Program Padat Karya Tunai (PKT).
Pelaksanaannya telah dimulai sejak awal Januari 2018 di mana beberapa lokasi di Tegal, Tasimalaya, dan Lampung telah ditinjau Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo, Rabu (7/2) kembali meninjau lokasi kegiatan Padat Karya Tunai yakni Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) Kementerian PUPR di Nagari Sungai Duo, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat.
Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Imam Santoso mengatakan, di Nagari Sungai Duo Kecamatan Sitiung, kegiatan yang dilakukan adalah pembangunan saluran irigasi tersier sepanjang 654 meter dengan luas 61 hektare oleh petani setempat yang tergabung dalam Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Petani Juwita II. Jangka waktu pekerjaan selama 90 hari kerja dengan anggaran Rp 195 juta.
Areal persawahan tersebut merupakan bagian dari Daerah Irigasi Batang Hari yang memiliki luas 900 hektar. “Untuk besarnya upah perharinya sebesar Rp 90.000 untuk pekerjanya sedangkan tukangnya sebesar Rp 110.000. Di Sumatera Barat ini terdapat 100 lokasi P3-TGAI dengan anggaran Rp 33 miliar,” jelas Imam pada keterangan tertulisnya, Rabu (7/2).
Tidak jauh dari lokasi kegiatan P3-TGAI, terdapat program padat karya lainnya yakni Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
Di Kabupaten Dharmasraya, padat karya BSPS dilaksanakan di 20 Nagari dengan jumlah rumah yang akan diperbaiki sebanyak 988 unit rumah dan anggaran Rp 14,82 miliar. Program ini akan memberi manfaat bagi 24.700 hari orang kerja dengan anggaran upah senilai Rp 2,47 miliar.