kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pulang dari Korsel, Menko Airlangga bawa sejumlah kerja sama bilateral ekonomi


Selasa, 26 November 2019 / 12:51 WIB
Pulang dari Korsel, Menko Airlangga bawa sejumlah kerja sama bilateral ekonomi
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan bilateral ke Korea Selatan pada 24 November-26 November 2019.


Reporter: Grace Olivia | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertemuan pemerintah Indonesia dan Korea Selatan membuahkan sejumlah kerja sama dan investasi. Fokus kerja sama yang dibicarakan meliputi perekonomian, teknis pembangunan ibu kota baru, perlindungan anak buah kapal (ABK) Indonesia, hingga kerja sama regional dan global lainnya.

Di bidang ekonomi, Indonesia dan Korsel menyelesaikan perundingan Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA). Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, penandatanganan perjanjian ini diharapkan terlaksana pada awal 2020.

“Dalam pertemuan bilateral, kedua kepala negara berharap proses legal scrubbing bisa selesai pada awal 2020 sehingga bisa segera ditandatangani,” ujar Airlangga dalam siaran pers, Selasa (26/11).

Baca Juga: Riset The Fed New York: Warga AS yang membayar perang dagang Trump

Dalam hal investasi, lanjut Airlangga, pemerintah Indonesia menyambut masuknya investasi Hyundai Motor senilai US$ 1,5 miliar. Selanjutnya, pemerintah mendorong realisasi investasi Korsel lainnya, yaitu  LG Chem (industri baterai lithium) dan LG Internasional (industri makanan dan minuman serta internet of things).

Airlangga menyebut, terdapat tiga dokumen kesepakatan yang ditandatangani presiden dalam pertemuan bilateral tersebut. Pertama, deklarasi kesepakatan bersama kesimpulan negosiasi IK-CEPA atau Joint Declaration on the Final Conclusion of the Negotiations of the Republic of Korea – Republic of Indonesia Comprehensive Economic Partnership (CEPA).

Kedua, Perjanjian Bebas Visa Bagi Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas Indonesia-Korea. Ketiga, MoU concerning Technical Cooperation on Capital City Relocation and Development. Airlangga mengatakan, presiden menyambut baik kerja sama teknis pembangunan ibu kota baru Indonesia dengan konsep smart, safe, green, inclusive, and resilient city.  

Baca Juga: Jokowi: Paradigma win-win yang menjadi basis kerjasama ekonomi dunia mulai tergerus

Selain itu, delegasi pemerintah juga menghadiri ASEAN-Republic of Korea CEO Summit. Pertemuan tersebut secara umum membahas visi dan kebijakan masing-masing negara, masa depan bisnis di Korea dan negara ASEAN lainnya, serta ajang jejaring bagi pelaku bisnis kedua negara.

Adapun Airlangga menyatakan tiga pesan Indonesia untuk  terobosan ASEAN dan Korea di era disrupsi saat ini. Pertama, pembangunan infrastruktur yang berkualitas. Kedua, peningkatan kualitas sumber daya manusia. Ketiga, pengembangan energi terbarukan.

Menurut Airlangga, Korea merupakan salah satu mitra strategis khusus sekaligus investor terbesar keenam serta rekan bisnis tradisional Indonesia selama ini.

Baca Juga: Jokowi mengajak para CEO Korsel untuk bekerja sama membangun ibu kota baru Indonesia

“Untuk itu, Presiden RI mengundang 10 pemilik/pimpinan dari perusahaan besar Korea Selatan dan KADIN Indonesia untuk berdiskusi dengan para investor Korea tentang realisasi maupun rencana pengembangan investasi di Indonesia,” terang Airlangga.

Dalam kesempatan itu, pemerintah juga menjelaskan beberapa keunggulan komparatif  Indonesia mulai dari tenaga kerja usia produktif yang besar, pertumbuhan ekonomi dan politik yang terjaga, terbuka terhadap pasar global, serta komitmen simplifikasi dan deregulasi kebijakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×