kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.334   -66,00   -0,40%
  • IDX 7.178   35,68   0,50%
  • KOMPAS100 1.047   6,38   0,61%
  • LQ45 816   4,01   0,49%
  • ISSI 225   1,48   0,66%
  • IDX30 426   2,50   0,59%
  • IDXHIDIV20 506   2,74   0,54%
  • IDX80 118   0,78   0,67%
  • IDXV30 120   1,20   1,01%
  • IDXQ30 140   0,62   0,44%

Jokowi: Paradigma win-win yang menjadi basis kerjasama ekonomi dunia mulai tergerus


Senin, 25 November 2019 / 16:56 WIB
Jokowi: Paradigma win-win yang menjadi basis kerjasama ekonomi dunia mulai tergerus
Presiden Joko Widodo menghadiri 2019 ASEAN-ROK CEO Summit, di Busan Exhibition & Convention Center (BEXCO), Senin (25/11).


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, sejak tahun 2014 dunia berubah begitu sangat cepatnya. Kecepatan perkembangan teknologi telah mengubah cara hidup manusia secara dramatis. 

Presiden Jokowi mengatakan, jika satu dekade lalu perusahaan besar dengan banyak armada taksi, saat ini dengan teknologi perusahaan besar digantikan oleh pemilik mobil perorangan. 

Baca Juga: Airlangga terus meraih dukungan dari DPD Partai Golkar

“Tantangan ini semakin besar saat kita saksikan meningkatnya tendensi nasionalisme populisme ekonomi di beberapa negara dalam beberapa tahun terakhir.,” kata Presiden Jokowi saat berbicara pada KTT ASEAN-RoK Summit, di Busan, Korea Selatan (Korsel), Senin (25/11) dikutip dari laman setkab.go.id. 

Menurut Presiden, gerakan anti pasar bebas yang mengemukakan pendekatan proteksionis pun semakin mendominasi. Kolaborasi paradigma win-win yang selama beberapa dekade menjadi basis kerjasama ekonomi dunia mulai tergerus dengan pendekatan transaksional yang semakin marak. 

Baca Juga: Tak masuk kabinet Indonesia Maju, Rudiantara jadi Dirut PLN

Presiden mengingatkan, kalau ini dibiarkan maka terjadinya resesi ekonomi dunia akan disfungsi sistem ekonomi dan keuangan global. serta ketidakpercayaan terhadap institusi ekonomi dunia tahun 2013 dapat kembali berpulang. 

“Inilah yang harus kita hindari bersama dan kalau ini terjadi semua negara maju, emerging ekonomi, terlebih negara berkembang, dunia usaha juga akan mengalami kerugian yang besar,” tutur Presiden Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×