kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Puan Maharani : Negara Indonesia Bukan Satu Negara untuk Satu Orang


Jumat, 16 Agustus 2024 / 21:25 WIB
Puan Maharani : Negara Indonesia Bukan Satu Negara untuk Satu Orang
ILUSTRASI. Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan pidato pengantar dalam Sidang Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR Tahun Sidang 2024?2025 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Sidang paripurna tersebut membahas tentang RAPBN Tahun 2025. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/app/tom.


Reporter: kompas.com | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua DPR Puan Maharani menegaskan bahwa Indonesia bukan negara untuk satu orang atau satu kelompok golongan. Ia pun mengajak semua pihak untuk menjadikan Indonesia sebagai negara untuk semua rakyatnya tanpa terkecuali.

Mulanya Puan mengungkit pidato Presiden Pertama RI sekaligus Proklamator Kemerdekaan Soekarno atau Bung Karno pada 1 Juni 1945.

"Suatu prinsip yang dikatakan Soekarno dalam pidato 1 Juni 1945, yaitu bahwa demokrasi kita adalah permusyawaratan yang memberi hidup, yang mampu mendatangkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Puan saat berpidato dalam Sidang Tahunan MPR 2024, Jumat (16/8/2024).

Setelah itu, Puan mengatakan bahwa pidato Soekarno itu memiliki makna bahwa Indonesia adalah negara yang didirikan bukan cuma untuk satu orang atau golongan.

Baca Juga: Puan akan Hadiri Upacara HUT RI di IKN Besok (17/8), Mewakili Megawati

“Negara Indonesia bukan satu negara untuk satu orang, bukan satu negara untuk satu golongan. Akan tetapi kita mendirikan negara, semua buat semua, satu buat semua, semua buat satu," tegas Ketua DPP PDI-P ini.

"All for one, one for all," sambung dia diiringi tepuk tangan para hadirin.

Puan juga menyinggung perbedaan negarawan dan politisi. Keduanya berbeda dalam konteks pemikiran.

"Seorang negarawan akan memikirkan masa depan negara yang harus lebih baik, sedangkan politisi akan memikirkan masa depan hasil pemilu yang harus lebih baik," terang Puan yang diiringi tepuk tangan hadirin.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puan: Indonesia Bukan Negara untuk Satu Orang", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2024/08/16/10443391/puan-indonesia-bukan-negara-untuk-satu-orang.


Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×