Reporter: Fahriyadi | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Menyikapi banjir yang melanda beberapa wilayah DKI Jakarta, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan terus memantau potensi wilayah rawan banjir di Jakarta serta menyiagakan satgas darurat banjir.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (Cilicis) Kementerian PU, T. Iskandar mengatakan terus mempercepat penanganan tanggul Latuharhary yang tahun lalu sempat jebol dan membuat Bundaran HI terendam banjir.
"Selain itu, kami juga tengah menangani longsoran yang terjadi di jalan Administrasi Negara I Kelurahan Bendungan Hilir Jakarta," kata Iskandar, Senin (13/1).
Seperti diketahui, Kementerian PU, dalam upayanya untuk menanggulangi banjir DKI Jakarta telah meluncurkan berapa program. Di antaranya adalah pembangunan sudetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur, yang telah dimulai Desember 2013 lalu dan direncanakan rampung pada 2015.
“Sodetan berdiameter 3,5 x 2 meter (m) sepanjang 1,27 km akan dapat mengalihkan debit banjir, minimal 60 m3/detik dari Ciliwung ke KBT,” tutur Iskandar.
Selain itu, normalisasi Kali Ciliwung, program ini melebarkan sungai yang semula 10-20 meter menjadi 50 meter, ini dilaksanakan sepanjang 19 kilometer. Program yang akan selesai pada 2016 ini dapat menormalisasi kapasitas air meningkat dari 180 m3/detik menjadi 5 70 m3/detik.
Iskandar menambahkan, program lainnya adalah Normalisasi Kali Pesanggarahan, Angke Sunter (PAS), dengan melebarkan kali yang semula 7-15 meter menjadi 15-40 meter.
Normalisasi ini akan meningkatkan kapasitas aliran air di Kali Pesanggarahan (dari 85 m3/detik menjadi 260 m3/detik), kali Angke (dari 60 m3/detik menjadi 200 m3/detik), kali Sunter (dari 48 m3/detik menjadi 146 m3/detik).
Lalu, ada Normalisasi Kali Ciliwung lama yang melebarkan Ciliwung menjadi 15-25 meter sepanjang 8,5 km dan penataan kawasan kali Ciliwung lama. Program ini direncanakan selesai pada tahun ini.
Selain itu, Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) yang akan melebarkan sungai untuk meningkatkan kapasitas aliran airnya. Terakhir adalah Penambahan Pintu Air Manggarai dan Pintu Air Karet serta optimalisasi Kanal Banjir Barat.
“Dengan penambahan 1 pintu air di Manggarai, akan meningkatkan debit aliran dari 330 m3/detik menjadi 507 m3/detik sedangkan penambahan pintu air Karet akan menaikkan kapasitas aliran air dari 500 m3/detik menjadi 734 m3/detik. Penambahan pintu air Manggarai dan pintu air Karet akan rampung pengerjaannya pada tahun ini,” tutur Iskandar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News