kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

PTPN III gandeng Pelindo I untuk optimalisasi Kuala Tanjung dan KEK Sei Mangkei


Rabu, 14 April 2021 / 07:00 WIB
PTPN III gandeng Pelindo I untuk optimalisasi Kuala Tanjung dan KEK Sei Mangkei
ILUSTRASI. Direktur Utama PTPN III M. Abdul Ghani (kanan) dan Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury (kiri)


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) menjalin kemitraan dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk melakukan optimalisasi fasilitas terminal multipurpose Kuala Tanjung dan KEK Sei Mangkei. Penandatanganan nota kesepahaman kerjasama tersebut telah dilakukan pada Senin (12/4).

Penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut dilakukan oleh Direktur Umum Holding PTPN III Seger Budiarjo dengan Direktur Transformasi dan Pengembangan Bisnis Pelindo I Joko Noerhudha, disaksikan oleh Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III M. Abdul Ghani dan Direktur Utama Pelindo I Prasetyo.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III M Abdul Ghani menyambut baik nota kesepahaman tersebut, yang diharapkan dapat mengakselerasi peningkatan jumlah investor di KEK Sei Mangkei dan peningkatan penggunaan fasilitas terminal multipurpose Kuala Tanjung.

Sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman ini, akan dilakukan penyusunan kajian bersama antara PT Kawasan Industri Nusantara (PT KINRA) sebagai anak usaha PTPN III yang mengelola dan memasarkan KEK Sei Mangkei dengan PT Prima Multi Terminal sebagai anak usaha Pelindo I yang mengelola fasilitas pelabuhan terminal multipurpose Kuala Tanjung.

Adapun, KEK Sei Mangkei dibangun dalam rangka menciptakan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan dan peningkatan daya saing. PT KINRA telah memasarkan KEK Sei Mangkei dan berhasil menarik investor untuk masuk ke Kawasan Ekonomi Khusus ini.

Baca Juga: Masih ada holding BUMN yang belum optimal, begini kata pengamat

Investor yang telah berinvestasi di KEK Sei Mangkei adalah PT Unilever Oleochemical Indonesia, PT Industri Nabati Lestari, PT Alternative Protein Indonesia, PT All Cosmos Biotek, PT Aice Sumatera Industri, dan PT PLN. KEK Sei Mangkei dibangun untuk menampung kegiatan industri, ekspor, impor dan kegiatan yang memiliki nilai ekonomi dan daya saing yang tinggi. 

"Oleh karena itu untuk menarik minat investor maka kami melengkapi KEK Sei Mangkei dengan infrastruktur yang terintegrasi seperti Water Treatment Plan (WTP), Waste Water Treatment Plan (WWTP), Dry Port, Tank Farm, Pusat Inovasi Kelapas Sawit, jaringan listrik, jaringan air bersih, jaringan pipa gas dan fasilitas infrastruktur pendukung lainnya”, ujar Ghani dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (13/4).

Kawasan Sei Mangkei sendiri ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus berdasarkan Peraturan Pemerintah No 29 Tahun 2012 yang terdiri dari zona indutri, zona logistik dan zona pariwisata.

Ghani menambahkan, untuk mendukung konsep “Green Economic Zone”, PTPN III telah membangun pembangkit listrik berbasis Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di KEK Sei Mangkei yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Sawit, Pembangkit Listrik Tenaga Biogas dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya.

Ghani mengatakan, holding Perkebunan Nusantara PTPN III  juga memiliki strategi untuk menjadi perusahaan agribisnis berkelas dunia yang mampu memberi kontribusi berkelanjutan. Untuk mewujudkan visi tersebut PTPN III fokus pada aksi korporasi berupa optimalisasi portofolio dan operational excellence, commercial excellence dan ekspansi hilir, serta optimalisasi aset dan kemitraan strategis.

Dalam mengimplementasikan strateginya, PTPN III juga telah mengidentifikasi strategi asset non perkebunan yang memiliki manfaat tinggi tersebar dalam bentuk pengembangan Kawasan Deli Metropolitan seluas 8.000 ha di Sumatra Utara, Kawasan Industri Terpadu Batang seluas 4.000 ha, Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei 1.900 ha, dan sejumlah asset non core yang dapat dioptimalkan ke depannya. 

Selanjutnya: Wall Street: Sektor teknologi dorong indeks S&P 500 ke rekor penutupan baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×