kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.305.000   42.000   1,86%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

BI Siaga Hadapi 370 Juta Ancaman Siber, Fokus Jaga Kepercayaan Pengguna Digital


Jumat, 31 Oktober 2025 / 11:00 WIB
BI Siaga Hadapi 370 Juta Ancaman Siber, Fokus Jaga Kepercayaan Pengguna Digital
ILUSTRASI. Bank Sentral Tahan Suku Bunga —Logo Bank Indonesia (BI) di gedung BI, Jakarta, Rabu (23/4/2025). Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia bulan ini, memutuskan, mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) di 5,75%. Keputusan tersebut juga sejalan dengan upaya mempertahankan stabilitas rupiah di tengah meningkatnya ketidakpastian global dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/23/04/2025


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah ancaman siber di Indonesia telah mencapai lebih dari 370 juta serangan sepanjang 2024, meningkat sekitar 25% dibandingkan tahun sebelumnya.

Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta mengungkapkan, lonjakan ancaman siber tersebut menjadi peringatan penting di tengah pesatnya digitalisasi sistem pembayaran nasional.

Baca Juga: Bank Indonesia Luncurkan 3 Katalis Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah

Menurutnya, kepercayaan masyarakat terhadap layanan digital yang sudah tumbuh pesat perlu terus dijaga dari potensi gangguan keamanan.

“Kita harus menjaga kepercayaan ini. Jangan sampai kepercayaan yang sudah terbentuk hilang karena adanya tantangan yang tidak kita antisipasi atau mitigasi, terutama serangan siber yang tidak tertangani dengan baik,” ujar Filianingsih dalam Opening Ceremony Day 2 FEKDI X IFSE 2025, Jumat (31/10/2025).

Ia menjelaskan, BI telah menyiapkan langkah antisipatif melalui Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030 yang akan dijalankan secara bertahap mulai tahun 2025 hingga 2030.

Melalui blueprint tersebut, BI berupaya menjawab tantangan digitalisasi lewat inovasi, kolaborasi, serta penguatan keamanan sistem pembayaran.

“BI tidak hanya memperkuat infrastruktur digital, tetapi juga menata ekosistem industri, mendorong inovasi, serta memperluas kerja sama internasional agar Indonesia tidak tertinggal,” jelas Filianingsih.

Baca Juga: Kasus Whoosh Diselidiki KPK, KCIC Pastikan Siap Kooperatif

Berdasarkan data BI, penetrasi internet di Indonesia saat ini telah mencapai 80,66%, atau sekitar 229 juta jiwa dari total populasi.

Sementara secara global, penetrasi pengguna internet tercatat sebesar 68,7% dari sekitar 6,66 miliar penduduk dunia.

Filianingsih menegaskan, dengan tingkat konektivitas digital yang semakin luas, penguatan keamanan siber menjadi kunci utama menjaga keberlanjutan sistem pembayaran digital dan kepercayaan publik terhadap transformasi digital nasional.

Selanjutnya: Samsung dan Google Luncurkan Perangkat Canggih Galaxy XR, Cek Harganya

Menarik Dibaca: 5 Kripto Top Gainers di Pasar yang sedang Merosot, Aerodrome Finance Jawaranya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×