kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.305.000   42.000   1,86%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

ADB Kucurkan Pinjaman Sebesar US$ 180 Juta untuk Proyek Pembangkit Listrik Panas Bumi


Jumat, 31 Oktober 2025 / 09:33 WIB
ADB Kucurkan Pinjaman Sebesar US$ 180 Juta untuk Proyek Pembangkit Listrik Panas Bumi
ILUSTRASI. ADB beri pinjaman tahap dua sebesar US$ 180 juta ke Geo Dipa Energi (GDE) untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi di Indonesia.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Asian Development Bank (ADB) mengucurkan pinjaman tahap dua sebesar US$ 180 juta kepada perusahaan BUMN, PT Geo Dipa Energi (GDE) untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi di Indonesia.

Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi mendukung konstruksi dan uji operasional dua pembangkit listrik tenaga panas bumi di Pulau Jawa, masing-masing berkapasitas 55 megawatt.

Proyek tersebut akan menyediakan listrik beban dasar (base load) yang ramah lingkungan pada jaringan listrik Jawa-Bali, sehingga mengurangi emisi lebih dari 550.000 ton CO2 per tahun. 

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Diprediksi Cuma Tumbuh 5% Sampai Tahun Depan, Baru Membaik di 2027

Pembiayaan tambahan itu akan difokuskan untuk mendukung penyelesaian proyek di tengah kenaikan biaya dan mempertahankan kemajuan menuju sasaran energi bersih dan iklim Indonesia.

Direktur ADB Jiro Tominaga mengatakan, ADB senantiasa mendukung kemitraan dengan Pemerintah Indonesia dalam memajukan transisi energi berkelanjutan di Indonesia

“PT Geo Dipa Energi memainkan peran penting sebagai katalis yang mendorong tahap berikutnya dalam pengembangan panas bumi. Kami siap melanjutkan kerja sama erat untuk meningkatkan kapasitas panas bumi Indonesia dan mempercepat peralihan menuju masa depan energi yang lebih bersih dan lebih tangguh,” ungkap Jiro dikutip Jumat, (31/10/2025).

Meskipun memiliki potensi panas bumi terbesar di dunia (29 gigawatt) dan kapasitas terpasang terbesar kedua di dunia (2,1 gigawatt), pengembangan panas bumi di Indonesia berjalan lambat karena biaya yang tinggi, durasi yang panjang, dan eksplorasi yang berisiko tinggi. 

Proyek yang disetujui pada 2020 ini mendukung GDE dalam eksplorasi, pengembangan, dan pembangkitan listrik panas bumi, sambil memperkuat kapasitas GDE untuk merencanakan dan melaksanakan proyek, serta melakukan pengeboran yang didukung pemerintah guna menarik investasi swasta.

Sebagai bagian dari strategi masyarakatnya yang difokuskan pada perempuan, GDE mengalokasikan pendanaan untuk meningkatkan mata pencaharian perempuan melalui dukungan bagi usaha kecil yang dipimpin perempuan dan beasiswa. GDE juga mempromosikan keseimbangan gender di antara staf dan kontraktornya dengan memasukkan pendekatan yang sensitif gender dalam operasinya.

Baca Juga: Didera Ketidakpastian Global, Ada Peluang Pertumbuhan dari Sektor Manufaktur dan AI

Pada 2023, ADB memproses tambahan pembiayaan pertama untuk proyek tersebut, yaitu hibah US$ 10 juta dari Dana Jepang untuk Mekanisme Pengkreditan Bersama atau Japan Fund for the Joint Crediting Mechanism (JFJCM), untuk pemasangan teknologi canggih pada pembangkit listrik Patuha unit 2.

Selanjutnya: Cermati Rekomendasi Teknikal Mirae Sekuritas Saham BKSL, CBRE & SMIL, Jumat (31/10)

Menarik Dibaca: Jadwal Hylo Open 2025, Lima Wakil Indonesia Berjuang Rebut Tiket Semifinal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×